SNU//Bandung – Sebanyak 300 sertifikat tanah dari program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) tahun anggaran 2025 diserahkan oleh Kantor Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Kabupaten Bandung kepada warga Desa Margahayu Selatan, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung.
Penyerahan berlangsung di aula desa setempat, Minggu (26/10/2025).
Ketua Panitia PTSL Desa Margahayu Selatan, H. Aam Daryana, SH, menjelaskan bahwa desanya mendapatkan kuota PTSL sebanyak 3.700 bidang tanah. Dari jumlah tersebut, sebagian besar sudah diserahkan, termasuk 300 sertifikat yang dibagikan kali ini.
“Sisanya masih dalam proses perbaikan, baik sertifikat analog maupun elektronik. Mayoritas perbaikan karena kekurangan atau kelebihan luas, serta tertukar bidang sekitar 250 bidang. Yang belum beres di tahun 2025, kemungkinan akan diselesaikan tahun 2026 sekalian dengan penambahan kuota,” jelas H. Aam. Minggu (26/10/2025).
Ia berharap program sertifikasi tanah ini dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi warga.
“Apalagi penyerahan dilakukan di hari Jumat, semoga jadi berkah,” tambahnya.
Selain itu, H. Aam menyatakan kesiapannya membantu warga yang belum sempat mengajukan sertifikat tanah.
“Insyaallah akan saya bantu, dengan catatan ada peluang dan diberikan kuota,” ujarnya.
Sementara itu, Pjs Kepala Desa Margahayu Selatan, Anton Hartawan, menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya program PTSL di desanya.
“Tentu ini hal yang sudah lama ditunggu oleh warga. Karena banyaknya sertifikat, prosesnya butuh ketelitian agar tidak terjadi kesalahan. Kami berharap warga yang sertifikatnya belum selesai agar bersabar,” ujarnya.
Senada, Ketua BPD Desa Margahayu Selatan, Nono Sumarno, juga menyambut gembira atas terealisasinya ribuan sertifikat untuk masyarakat.
“Alhamdulillah, lebih dari 3.000 sertifikat dari program PTSL sudah diterima warga.
Sertifikat ini tidak hanya memperkuat status hukum kepemilikan tanah, tapi juga punya nilai ekonomi,” ujarnya.
Nono pun meminta warga untuk tetap sabar menunggu jika sertifikatnya belum rampung.
“Desa hanya dititipi berkas dari BPN. Semua masih dalam proses perbaikan dan penyelesaian,” pungkasnya. (Ayi)
