SNU//Kab. Bandung — Sebanyak 50 Aparatur Sipil Negara (ASN) mengikuti Diklat Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan VII Tahun 2025 yang digelar di Pusdikmin Lemdiklat Polri.
Dari jumlah tersebut, empat ASN berasal dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung.
Salah satu peserta asal Pemkab Bandung, Eet Latifah, S.Ap., M.Si., berhasil masuk tiga besar peserta terbaik dalam pelatihan tersebut.
Ia mengaku bangga dapat membawa nama baik Kabupaten Bandung di ajang pengembangan kompetensi kepemimpinan ini.
“Saya sangat bersyukur bisa berpartisipasi dalam diklat ini. Banyak ilmu baru dan pengalaman berharga yang saya dapatkan untuk diterapkan di tempat kerja nanti,” ujar Eet Latifah. Kamis (30/10/2025).
Pelatihan ini berlangsung selama empat bulan, mulai 4 Juli hingga 29 Oktober 2025, diikuti oleh 44 peserta dari berbagai daerah. Sebanyak 40 peserta berasal dari Kabupaten Tasikmalaya, sementara 4 peserta lainnya dari Kabupaten Bandung.
Kegiatan PKA ini bertujuan meningkatkan kemampuan kepemimpinan dan manajerial ASN agar mampu melaksanakan tugas dengan profesional di lingkungan pemerintahan.
Selain pembekalan teori, para peserta juga mengikuti beragam sesi interaktif, seperti simulasi kepemimpinan, studi kasus, dan diskusi kelompok. Materi yang disampaikan mencakup bidang manajemen publik, strategi pengambilan keputusan, serta inovasi pelayanan publik.
Pusdikmin Lemdiklat Polri dikenal sebagai lembaga yang berfokus pada pengembangan sumber daya manusia dan kepemimpinan aparatur pemerintahan.
Dengan mengikuti diklat ini, diharapkan para peserta dapat menerapkan ilmu yang diperoleh untuk meningkatkan kinerja organisasi dan kualitas pelayanan publik di daerah masing-masing.
Eet Latifah menegaskan komitmennya untuk terus belajar dan memberikan kontribusi terbaik bagi Pemkab Bandung.
“Saya bertekad untuk mengimplementasikan hasil diklat ini agar bisa memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan instansi tempat saya bekerja,” tuturnya.
Melalui pelatihan ini, diharapkan akan lahir pemimpin-pemimpin ASN yang visioner, adaptif, dan inovatif, siap menghadapi tantangan birokrasi di era digital dan modern. (Apih)
