SNU|Bandung Barat,- Sebanyak tujuh kepala desa di Kecamatan Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat, diperiksa oleh Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) terkait dugaan pelanggaran netralitas terhadap pasangan calon nomor urut 2, Jeje Richie Ismail dan Asep Ismail, Senin(28/10/2024).
Pemeriksaan ini dilakukan setelah beredarnya pesan berantai di WhatsApp yang mengundang para kepala desa untuk menghadiri pertemuan dengan tim sukses pasangan calon Jeje-Asep. Pesan tersebut berasal dari Ketua Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kecamatan Gununghalu.
“Asalamualaikum wr wb, Kahatur ka bapa-bapa Kepala Desa se-Kecamatan Gununghalu yang sudah satu prekwensi. Dina dinten enjing tabuh 4′ 00 WIB dihaturanan linggih di Bumi Simkuring, berhubung bade aya kunjungan Ketua Tim Sukses JEJE & ASEP Tingkat KBB BPK Aa Umbara Sutisna,” tulis pesan berantai tersebut.
“Di Antos Kahadiran Sadayana Para Kades dina Waktosna. Htr Nuhun,” imbuh pesan tersebut yang dibawahnya ditulis dari pengirim Ketua DPK APDESI Kecamatan Gununghalu.
Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Gununghalu, Agus Hermawan, mengonfirmasi bahwa pemeriksaan dilakukan pada Sabtu, 26 Oktober 2024. Dari sembilan kepala desa yang diundang, hanya tujuh yang hadir karena dua lainnya berhalangan hadir dengan alasan kesehatan.
Agus menjelaskan bahwa pemeriksaan ini merupakan agenda klarifikasi terkait dugaan pertemuan para kepala desa dengan salah satu tim sukses yang viral di media sosial. “Ini agenda klarifikasi saja. Tapi soal kelanjutannya ini sudah kewenangan Gakkumdu karena mereka yang sudah turun langsung,” ujarnya.
Ketua APDESI Gununghalu, Jamil Ichsan Faruk, membenarkan adanya pertemuan tersebut namun menegaskan bahwa pertemuan itu tidak bertujuan untuk mendukung salah satu calon di Pilkada. Menurutnya, pertemuan tersebut adalah koordinasi rutin terkait administrasi dan pencairan Dana Desa.
