SNU//Cimahi – Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 tidak hanya memerdekakan bangsa dari penjajahan, tetapi juga mengikrarkan cita-cita luhur untuk mewujudkan negara yang adil, makmur, dan berdaulat.
Hal itu diungkapkan oleh Dedi Raharja, Ketua Yayasan Priangan Prakarsa Sarana Utama
Menurut Dedi, bahwa peringatan 80 tahun kemerdekaan Indonesia pada tahun 2025 ini, meskipun merupakan tonggak penting
“Namun masih menyisakan pertanyaan apakah cita-cita Proklamasi, yaitu “adil dan makmur,” telah sepenuhnya tercapai,” ungkap Dedi.
Karena kemerdekaan sejati yang mencakup keadilan sosial, pemerataan ekonomi, dan kesejahteraan rakyat, masih menjadi tujuan yang terus diperjuangkan.
“Meskipun Indonesia telah mencapai banyak kemajuan dalam berbagai bidang,
“Seperti pertumbuhan ekonomi dan pembangunan infrastruktur, tantangan untuk mewujudkan cita-cita proklamasi, masih ada beberapa isu yang menjadi perhatian adalah ketimpangan sosial, korupsi, dan rendahnya kualitas pendidikan dan kesehatan di negara yang kita cintai ini,” katanya.
Sudah selayaknya Pemerintah mengutamakan rakyatnya. Dengan mengoptimalkan sumberdaya alam yang ada di bumi Nusantara yang terkandung di dalamnya,
1. Pertambangan; Emas, Minyak, Nikel, Bijih Besi, Batubara, dan masih banyak lagi,
2. Kelautan; Ikan, Garam, dll
3. Perkebunan; Sawit, Kelapa, Teh, Kina dan masih banyak lagi.
“Hal ini harus dikelola oleh negara, bilamana kerjasama dengan swasta, bagi hasil (persentasenya) harus lebih besar negara, Karana negara wajib mempertanggungjawabkannya kepada rakyat dan alam semesta,” kata Dedi.
Negara Indonesia sangat kaya, dengan karunia Allah SWT diberikan keberlimpahan sumber daya alam.
“Jadi bukan mengekploitasi masyarakatnya dengan mewajibkan membayar pajak, apabila Sumber daya alam kita dikelola dengan baik dan benar,” jelas Dedi.
Banyak hal yang harus di evaluasi dalam pengelolaan sistem kenegaraan ini,
“Jadi di dalam peringatan 80 tahun kemerdekaan Indonesia sekarang ini, menjadi momentum bagi Generasi Muda untuk meneruskan perjuangan para Pendiri Bangsa, dengan berkontribusi nyata dalam membangun bangsa yang lebih baik,” tutupnya (Bagdja)
