SNU|Kota Cimahi – Terkait Pergerakan tanah yang terjadi di Kelurahan Cibabat, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi, diduga berkaitan dengan kondisi tanah yang dulunya merupakan bekas galian pasir. Kejadian ini menyebabkan satu rumah ambruk, sementara sembilan rumah lainnya dalam kondisi terancam. Senin (7/4/2025).
Akibat bencana pergeseran tanah tersebut dikarenakan guyuran hujan terus menerus mengakibat 10 rumah rusak berat.
Akhirnya Ketua Komisi I DPRD Kota Cimahi dari Fraksi PDI-P Fredy Siagian angkat bicara, saat dikonfirmasi diruangannya Selasa (8/4/2025).
Menurut Fredy, diakui bencana tersebut diakibatkan dari faktor alam, namun lanjut Fredy, dari pihak Pemerintahan Kota Cimahi sampai saat ini belum ada perhatian yang lebih serius terhadap korban yang rumahnya rusak tergerus oleh tanah bergerak tersebut.
“Seharusnya pihak pemerintah Kota Cimahi harus cepat tanggap terkait bencana ini, ini jangan dianggap sepele, bagaimana kalau terjadi bencana susulan?,” tegas Fredy.
Selanjutnya menurut Fredy, diintruksikan kepada Dinas-dinas terkait seperti DPKP, PUPR, Dinas Sosial,
“Semua harus bersatu padu termasuk BPBD terjun kelokasi melakukan sidak secepatnya, untuk mendata apa-apa saja yang dibutuhkan oleh masyarakat Cibabat yang terdampak, kalau perlu buat dapur umum, untuk sementara dievakuasi terlebih dahulu,” tandas Dia.
Bahkan tidak menutup kemungkinan tanah yang bekas galian pasir tersebut, tidak lebih,
“Bila diguyur hujan secara terus-menerus, tidak menutup kemungkinan akan terjadi pergeseran tanah kembali dan akan lebih banyak makan korban harta benda masyarakat Cibabat itu sendiri,” ucap Fredy.
Bahkan kata Fredy kembali, pihaknya dalam waktu dekat akan melakukan Inspeksi Mendadak ke lokasi tersebut.
Fredypun meminta kepada pemerintahan Kota Cimahi, secepatnya melakukan tindakan pengamanan barang-barang masyarakat yang terdampak jangan sampai dijarah orang yang tidak bertanggung jawab. (Bagdja)