Example floating
Example floating
BeritaRagam Daerah

Bupati Bandung Dadang Supriatna Terima Penghargaan PB PWRI

518
×

Bupati Bandung Dadang Supriatna Terima Penghargaan PB PWRI

Sebarkan artikel ini
Bupati Bandung Dadang Supriatna (kiri) memperlihatkan piagam penghargaan yang diterimanya dari PB PWRI, Minggu, (5/10/25)

SNU//Kab. Bandung – Bupati Bandung Dadang Supriatna dianugerahi piagam penghargaan dan tanda kehormatan Wredatama Nugraha Utama dari Pengurus Besar Perantauan Wredatama Republik Indonesia (PB PWRI).

Penghargaan ini diserahkan  Ketua Umum PWRI Prapto Hadi dalam kesempatan Dirgahayu PWRI HUT ke-63 Tahun 2025 di Jakarta, Minggu (5/10/2025).

PWRI yang mengusung Tema “Dengan semangat merah putih tingkatkan persatuan dan kesatuan untuk mewujudkan kesejahteraan lansia menuju Indonesia Emas 2045,” dicantu.kan dalam HUT nya yang ke 63 itu.

Piagam penghargaan ini dianugerahkan kepada Bupati Bandung Dadang Supriatna selaku Pembina PWRI Kabupaten Bandung karena telah memberikan jasa-jasa yang sangat besar dan dukungannya untuk pembinaan. Selain itu kemajuan, pengembangan, peningkatan motivasi perjuangan/pengabdian di lingkungan PWRI serta masyarakat pada umumnya.

Ketua Umum PWRI Prapto Hadi, mengatakan tercatat 3.520.000 pensiunan yang tergabung dengan PWRI, belum lagi pensiunan BUMN, BUMD, dan pejabat negara dinilai sangatlah banyak..

Berdasarkan hasil pengamatan, dijelaskan bahwa tantangan bagi lansia yaitu kondis fisik semakin rentan, situasi alam akibat pemanasan global, perubahan musim yang kurang menentu, polusi lingkungan sosial akan berpengaruh pada cara berpikir dan pola hidup, dinamika global semakin komplek dan semakin kurang kondusif akan menimbulkan permasalahan yang makin berat.

“Baru 7 persen di antara para pensiunan merasa sudah bisa menikmati hidup. Sisanya merasa tidak siap dan tidak memahami kehidupan sebagai pensiunan. Ini tugas kita bersama,” katanya.

Ketua Umum PWRI menambahkan, para pensiunan tidak paham apa yang akan dikerjakan. Tantangan lainnya masih punya tanggungan anggota keluarga, belum memiliki rumah tinggal/masih di rumah kontrakan. Hal itu menjadi tugas bersama.

“80 persen pensiunnya ‘disekolahkan’. Terikat pada pinjol dan judol. Ini juga harus menjadi perhatian kita bersama,” tambahnya.

Lebih lanjut Prapto Hadi mengatakan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan PWRI, pertama pendataan ulang anggota, KTA dasar, penyusunan proja dan rencana giat. Mulai dari identitas, jatidiri anggota, tanda pengenal yang bersangkutan, permudah urusan dalam penyelesaian masalah.

Kegiatan kedua pembinaan anggota dalam hubungan dengan Tuhan YME dan antara antar insan.

Ketiga, revisi Peraturan Undang-Undang (UU) No 11 tahun 1969 tentang Pensiun Pegawai, Pensiun Janda/Dudanya. Revisi Peraturan UU itu karena sudah kadaluarsa, tidak responsif tidak sesuai dengan perkembangan ekonomi, dan tidak mencukupi kebutuhan hidup.
Prapto Hadi mengajak kepada para anggota PWRI maupun para pihak lainnya untuk memperkuat organisasi PWRI ini. Dengan harapan para pensiunan atau para lansia ini semakin makmur dan dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi masing-masing. (Apih)

Example 120x600