Menu Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Diduga Jadi Pemicu, Dinkes Lakukan Uji Laboratorium
SNU//Tasikmalaya – Sebanyak 14 pelajar Sekolah Dasar Negeri (SDN) Margamulya, Kampung Margamulya, Desa Cikunir, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, mengalami keracunan massal usai mengonsumsi menu Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Jumat (17/10/2025).
Peristiwa bermula saat pihak sekolah membagikan menu MBG berupa nasi goreng kecap, ayam goreng, tempe orek, dan lalapan daun sawi yang dikirim dari dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Singaparna.
Setelah makan, sejumlah siswa dari kelas 4, 5, dan 6 mengeluh sakit perut dan muntah.
“Beberapa anak langsung merasakan sakit perut dan muntah. Guru kelas segera membawa mereka ke Unit Kesehatan Sekolah (UKS), lalu ke Puskesmas Singaparna,” ujar Eddy Prasetyo, guru olahraga SDN Margamulya, Jumat (17/10/2025).
Guru lainnya sempat menghentikan pembagian makanan setelah mengetahui adanya gejala mual dan muntah pada beberapa siswa. Sementara siswa dari kelas 1 hingga 3 belum sempat menerima makanan MBG tersebut.
14 Siswa Dirawat, Dinkes Turun Lakukan Penelusuran
Kepala Bidang Pengawasan dan Fasilitas Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, H. Epi Edwar Lutfi, membenarkan adanya kejadian keracunan tersebut.
“Benar, telah terjadi dugaan keracunan di SDN Margamulya. Berdasarkan data dari Puskesmas Singaparna, terdapat 14 orang siswa yang mengalami gejala keracunan,” ujarnya.
Ia menambahkan, seluruh siswa yang sempat dirawat kini sudah kembali ke rumah masing-masing. Namun, pihak Dinas Kesehatan masih melakukan asesmen dan investigasi lanjutan ke sejumlah puskesmas serta klinik di sekitar lokasi.
“Sampel makanan berupa nasi goreng kecap, ayam goreng, tempe orek, dan sayur telah kami ambil untuk dilakukan uji laboratorium. Hasilnya akan keluar dalam waktu sekitar 14 hari,” terang Epi.
Menurutnya, hasil pemeriksaan laboratorium akan menentukan penyebab pasti dari kasus keracunan tersebut.
Dinas Kesehatan juga akan berkoordinasi dengan pihak penyedia makanan MBG guna memastikan standar kebersihan dan keamanan pangan tetap terjaga di seluruh sekolah penerima program. (Krist)