Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
BeritaBudayaSosial

Peringati HUT ke-48 BKPRMI, H. Oleh Soleh Serukan Solidaritas Palestina dan Bela Guru Ngaji

94
×

Peringati HUT ke-48 BKPRMI, H. Oleh Soleh Serukan Solidaritas Palestina dan Bela Guru Ngaji

Sebarkan artikel ini
Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Kabupaten Garut usai menggelar kegiatan penuh makna di Islamic Center Garut, Foto bersama anggota DPR-RI H Oleh Soleh, (tengah) Sabtu (18/10/2025).

SNU//Garut – Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Kabupaten Garut menggelar kegiatan penuh makna di Islamic Center Garut, Sabtu (18/10/2025). 

Acara ini dirangkai dengan peringatan HUT ke-48 BKPRMI, peringatan Hari Santri Nasional, serta aksi solidaritas untuk Palestina.

Example 300x600

Kegiatan berlangsung semarak dan dihadiri Anggota DPR RI H. Oleh Soleh, S.H. selaku Ketua DPW BKPRMI Jawa Barat, serta Bupati Garut Dr. Ir. Abdusyakur Amin, M.Eng., IPU. Turut hadir sejumlah pejabat daerah, pimpinan lembaga pendidikan keagamaan, para guru ngaji, dan tokoh masyarakat.

Dalam sambutannya, H. Oleh Soleh menegaskan bahwa kegiatan tersebut bukan sekadar seremoni, tetapi juga momentum penyampaian pesan moral dan keprihatinan terhadap isu-isu sosial, termasuk penghinaan terhadap pondok pesantren dan para kiai.

“BKPRMI mengutuk keras pihak-pihak yang menghina pondok pesantren dan para kiai. Kami mendesak pemerintah untuk mengambil langkah tegas terhadap media yang menayangkan program bernuansa penghinaan tersebut. Bukan hanya programnya yang harus dicabut, tapi juga izin siarannya perlu dipertimbangkan,” tegasnya.

Lebih lanjut, Oleh Soleh menyampaikan bahwa BKPRMI akan terus bersikap mandiri, namun tetap terbuka untuk berkolaborasi dengan pemerintah daerah dan berbagai pihak dalam membangun masyarakat Garut yang religius dan berakhlak mulia.

Politisi yang dikenal vokal dalam isu keumatan itu juga menyoroti nasib guru ngaji yang hingga kini masih jauh dari kesejahteraan layak.

“Bayangkan, masih banyak guru ngaji yang hanya menerima Rp100 ribu hingga Rp150 ribu per bulan, bahkan ada yang tidak mendapat apa-apa. Padahal mereka inilah yang berjasa besar mengajarkan shalat, doa, dan Al-Qur’an kepada anak-anak kita,” ujarnya dengan nada haru.

Oleh mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk insan pers, untuk peduli dan berempati terhadap perjuangan para guru ngaji, serta berkomitmen memperjuangkan kesejahteraan mereka di tingkat nasional.

“Mari kita berempati dan peduli. Para guru ngaji ini berjuang dengan ikhlas, berjihad lahir batin untuk mencerdaskan kehidupan umat,” pungkasnya.

Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi BKPRMI Garut dalam memperkuat peran dakwah dan sosial, sekaligus menunjukkan kepedulian terhadap isu-isu keummatan, baik di tingkat lokal maupun internasional. (Asan)


Example 300250
Example 120x600