SNU//Cimahi — Anggota DPRD Kota Cimahi Komisi III, H. Enang Sahri Lukmansyah, melakukan kunjungan ke sejumlah titik di Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Selasa (4/11/2025).
Kunjungan tersebut meliputi warga yang tengah sakit, rumah yang telah masuk program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu), serta rumah warga yang ambruk akibat hujan deras.
Kunjungan pertama dilakukan Enang ke rumah Tatang, Ketua RT 05 RW 15, yang sudah empat bulan menderita stroke.

“Yang kita lakukan adalah silaturahmi, memberikan semangat kepada Pak Tatang agar segera diberikan kesembuhan oleh Allah SWT,” ujar Enang.
Usai membesuk Tatang, Enang meninjau rumah Karyati di RT 03 RW 16 yang telah diajukan untuk program Rutilahu melalui Pokok Pikiran (Pokir) DPRD.
Program tersebut merupakan bagian dari 504 unit rumah yang dialokasikan Pemkot Cimahi pada tahun ini melalui APBD dan dibagi di 15 kelurahan.
“Rumah ini sudah diajukan melalui Pokir dan insya Allah tahun ini dapat dilaksanakan,” terangnya.
Karyati berharap proses perbaikan dapat segera direalisasikan.

“Saya berharap kepada pemerintah, karena rumah saya sudah disurvei, bisa segera dibangun,” ujarnya.
Kunjungan dilanjutkan ke RW 17 Kampung Paku Haji, Kelurahan Cipageran, tempat sebuah rumah milik warga bernama Taryana bagian dapurnya ambruk akibat tergerus air dan kondisi kayu bangunan yang telah rapuh.

Enang menjelaskan, masih banyak warga di wilayah tersebut yang tinggal di rumah tidak layak huni.
“Di RW 17 ini ada sekitar 400 KK. Banyak di antaranya rumahnya tidak layak huni. Pemerintah punya kewajiban membantu, terutama bagi masyarakat yang kemampuan ekonominya terbatas,” katanya.
Meski demikian, Enang mengungkapkan bahwa anggaran kota belum sepenuhnya mencukupi kebutuhan perbaikan rumah tidak layak huni di Cimahi.
“Masih ada sekitar 30.000 rumah lagi yang perlu diperbaiki. Jadi tidak semua bisa dibantu sekaligus karena keterbatasan APBD. Masyarakat juga diharapkan saling membantu,” ujarnya.
Ketua RW 17 Kampung Paku Haji, Asep Rahmat, membenarkan rumah Taryana ambruk akibat hujan deras yang terjadi beberapa hari lalu.

“Kejadiannya sekitar pukul 22.00 malam. Kami berharap pemerintah bisa membantu pembangunan kembali rumah ini, karena kondisinya sudah rapuh dan bisa merembet ke ruangan lain,” kata Asep.
Sementara itu, Taryana bersyukur tidak ada korban jiwa akibat kejadian tersebut.

“Untungnya ambruknya ke arah kebun, bukan ke dalam rumah. Dari BPBD sudah memberikan terpal penutup sementara,” ungkapnya. (Bagdja).















