SNU|Kota Cimahi – Penjabat (PJ) Walikota Cimahi Dicky Saromi, mengharapkan bahwa yang namanya Cimahi Campernik yang akan dicapai pada Indonesia Emas 2045, itu adalah bila masyarakat Cimahi nya dalam 5% ada dilapangan usaha.
“Menjadikan Cimahi yang maju dan Campernik, 20 tahun mendatang itu, bilamana 5% dari jumlah penduduk Kota Cimahi itu ada dilapangan Usaha,” tegas Dicky, yang menyampaikannya disela-sela acara Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Award Kota Cimahi Tahun 2024 di Gedung Technopark Baros Cimahi Selatan, Jum’at (6/9/2024) malam.

Sebab kata Dicky penduduk Kota Cimahi yang bergerak dalam berbagai bidang usaha di Kota Cimahi hanya baru 2%.
“Itu semua disebabkan produktivitas tenaga kerja kita semakin tinggi, maka jangan sampai mereka tidak punya lapangan berusaha atau lapangan pekerjaan,” harap Dicky.
Jadi ini, lanjut Dicky, tujuan besarnya Pemerintahan Kota Cimahi, seperti itu ingin menciptakan penduduk Kota Cimahi dalam bergerak suatu bidang usaha bisa mencapai sebesar 5 % itu.
“Yang kedua apa yang dilakukan di Dekranasda ini, juga bagian dari upaya kita untuk, mengenalkan produk-produk Cimahi untuk dalam pemasarannya secara lebih luas,” tandas Dicky.
Begitu pula dalam pemberdayaan masyarakat, pemerintahan Kota Cimahi terus dilakukannya.
“Lebih dari pada itu, kita sering mencintai produk-produk kita sendiri, agar ya itu tadi kita tidak terjebak pada fenomenal middle in come track, keterjebakan kita pada pendapatan kelas menengah yang makin tinggi, tetapi mereka membelanjakannya bukan untuk produk kita atau membelanjakannya yang tidak perlu,” terangnya.
Atau bila tidak dibelanjakan oleh mereka kata Dicky, tidak melakukan investasi atas duit-duit mereka yang ada penyimpanan-penyimpanan yang ada di Bank.
“Jadi kita lebih baik membuka ini, sehingga mereka juga bisa melakukan investasi, untuk sesuatu yang menguntungkan bagi masyarakat,” ujar Dicky.
Jadi kriteria yang pemerintahan Kota Cimahi lakukan saat ini, bahwa Dekranasda itu sebagai upaya, untuk masyarakat Kota Cimahi dapat melihat dari sisi originalitas, dan legalitasnya juga.
“Kita juga bisa melihat’ dari pangsa pasar, yang mereka lakukan, dan keunikan, serta ada pemberdayaan,” tandasnya.
Begitu pula kata Dicky, seperti Koperasi-koperasi yang telah dipenghargaab oleh Pemerintahan Kota Cimahi, merupakan Koperasi-koperasi yang sudah memberikan produk-produk tertentu.
“Jadi tidak hanya sebagai koperasi simpan-pinjam saja, seperti mini market, roti dan yang lainnya dalam Usaha Kecil Menengah,” jelasnya. (Bagdja)