SNU|Kabupaten Tangerang (Benten) – Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 H, digelar oleh Paguyuban Pelita Cahaya dilokasi kp.Pangkalan Rt 02 Rw 06 Desa Pangkalan, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Minggu (8/9/2024).
Kegiatan maulid Nabi dan Tasyakuran Sedekah bumi ini, dihadiri pula oleh tokoh masyarakat Tangerang Utara H.deden Syukron, kepala Desa Pangkalan Ahmad Muhrim, ketua Paguyuban Murtado, Zaki Poco Ketua Sekber Bantara, dan BABIN KAMTIBMAS Desa Pangkalan, para masyarakat yang antusias di sekitar paguyuban Pelita Cahaya.
Maulid Nabi di buka dengan penampilan hadroh, pembacaan ayat suci Al-Qur’an, santunan anak yatim dan ceramah oleh KH.Moh.Mahrusillah
Selain itu diacara peringatan Maulid Nabi, paguyuban pelita Cahaya memberikan santunan kepada 60 orang anak yatim, serta pembagian hasil bumi kepada masyarakat yang hadir dalam acara maulid Nabi Muhammad SAW serta Tasyakuran Sedekah bumi.
Menurut kepala Desa Pangkalan, Ahmad Muhrim mengatakan, kegiatan sedekah bumi yang dilakukan oleh Paguyuban cahaya Pelita, diera moderenisasi kegiatan budaya seperti ini, jangan sampai tergerus dan ini merupakan suatu budaya yng harus dilestarikan, terus menjaga silaturahmi dengan adanya sedekah bumi,” jelas Kades Goim.
Lanjut goim prototipe kegiatan sedekah bumi ini harusnya menjadi budaya lokal Dikecamatan Teluknaga, dan budaya sedekah bumi ini harus diangkat ketingkat kecamatan, nanti kita akan bicara ke Apdesi dan camat. Ini budaya lokal yang harus dipertahankan, konsepnya lebih kepada agama, bulan konsep ritual kejawen,”tukas Goim.
Tokoh masyarakat Tangerang Utara dan pendukung Maesal Rasyid dan Intan menjadi Bupati dan wakil Tangerang periode Tahun 2025 – 2030 mengatakan,” saya sangat bersyukur bisa menghadiri acara yang luar biasa, dengn adanya kegiatan seperti ini, menjaga dan melestarikannya budaya lokal, kearifan lokal dimana ada Sedekah bumi. Masyarakat Desa Pangkalan bersyukur diberikan kesehatan, keselamatan, panjang umur tentrem Antara masyarakat dan mereka mengekpresikan ini dengan sedekah bumi,”. jelas H.Deden Syuqron.
” Intinya bersyukur kepada ALLAH SWT, tetap mensyukuri nikmat Allah SWT melalui sedekah bumi. Setelah sedekah bumi kemudian dibagikan dan dinikmati bersama setara ligaliter, setara tidak memandang yang kaya, menengah dan anak yatim, semua menikmati hasil bumi dan menikmati bersama pada acara sedekah bumi ini,” jelas H.Deden.
Kegiatan sedekah bumi ini akan lebih menarik jika di endorse kearifan lokal ini menjadi kearifan tingkat kecamatan, tingkat kabupaten. Melihat suasana ligeltarian suasana kebersamaan, mereka semua merasakan hal yang sama, nikmat yang sama, suka yang sama, suka duka yang sm pada hari ini,” ungkapnya
” Saya berharap acara sedekah bumi ini menjadi kearifan lokal terus dibudayakan didukung oleh masyarakat. Alhamdulillah ada kepala desa juga untuk mendukung acara ini, jadi semua kalangan dan lapisan. Acara ini bisa terselenggara pastinya karena partisipasi dan kontribusi masyarakat, bagi kita yang nomemiliki kelebihan rejeki baik dan bagus untuk mensuport, tadi juga ada penyerahan santunan 60 orang anak yatim.
Dirinya sangan memberikan apresiasi dan berharap pemangku kepentingan para birokrat tingkat kecamatan tingkat kabupaten bisa menjadi sebuah prototipe kearifan lokal yang perlu dilestarikan.
Kegiatan ini tadi saya photo dan video kan agar bisa memperkenalkan juga budaya ini, syukur Nanti kalau kegiatan seperti ini terjadi dan digelar di alun – alun Tigaraksa, semua kecamatan hadir meraka membawa para dhuafa menikmati makan bersama itu, sungguh hal yang luar biasa, jadi sedekah bumi kabupaten Tangerang,” harapnya. (Dia)