Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
HukumRagam Daerah

Proyek SDN 1 Ciroyom Kecamatan Cikelet Garut Diduga Gunakan Bahan Bangunan Yang Tidak Sesuai Spesifikasi.

64279
×

Proyek SDN 1 Ciroyom Kecamatan Cikelet Garut Diduga Gunakan Bahan Bangunan Yang Tidak Sesuai Spesifikasi.

Sebarkan artikel ini
Terpampang Papan Proyek pembangunan SDN I Ciroyom Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut, dalam pengerjaannya diduga bahan bangunannya tidak memenuhi standar spesifikasi kualitas dan teknis.
Example 468x60

SNU|Kabupaten Garut,- Proyek bangunan Sekolah Dasar Negeri 1 Ciroyom, Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut, dalam pengerjaannya diduga bahan bangunannya tidak memenuhi standar spesifikasi kualitas dan teknis.

Ketua DPW MOI Jabar Rd.Satria

Bagaimana tidak, Kelompok Masyarakat (Pokmas) sebagai pelaksana kegiatan diduga menggunakan bahan yang terkesan asal-asalan, seperti penggunaan besi campuran 10-12 dan pasir lokal dari walungan/sungai.

Example 300x600

Hal itupun, dibenarkan oleh salah seorang pekerja di lokasi pada pelaksana pembangunan proyek itu berjalan, saat dikonfirmasi oleh wartawan, dan sumber tidak ingin disebutkan namanya.

“Besi campuran rupanya, pasirnya sama juga itu sepertinya begitu,” ucap sumber. Rabu (18/9/2024). 

Diketahui, pembangunan tersebut untuk ruang laboratorium komputer, ruang guru dan ruang UKS di SDN 1 Ciroyom ini menelan biaya sebesar Rp.604.000.000 dana bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun Anggaran 2024.

Sementara itu Kepala bidang SD di Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Suryana /Isur, saat dihubungi oleh pihak secondnewsupdate.co.id dan MOI, seperti di bola pingpong anggan untuk di konfirmasi, Isur mengarahkan pihak wartawan untuk menghubungi pihak fasilitator atau konsultan teknis,

“Terkait pembangunan sekolah silahkan hubungi konsultan Toni,” kata Isur.

Dari pihak Toni juga terkesan pura-pura tidak tahu dan enggan dipersoalkan permasalahan tersebut.

” Saya tidak tahu kalaupun dilapangan terjadi seperti itu, sudah terlanjur dipasangkan, jangan jadi permasalahan,” kilah Toni seraya mengalihkan persoalan ke proyek DAK di wilayah utara Garut yang dianggapnya lebih parah, dari proyeknya yang sedang digarapnya itu. 

Menanggapi pernyataan konsultan, Ketua DPW MOI Jawa Barat R. Satria Santika ( De’ Tommy) mengatakan, bahwa konsultan tidak jelas pertanggung jawabannya. 

“Temuan pihak media terkait dugaan ketidak sesuaian teknis maupun kualitas pada pelaksanaan penerapan bahan proyek SDN 1 Ciroyom, pertama kami coba konfirmasikan ke pak Ka.Bid Isur, mungkin karena soal teknis sehingga dia mengarahkan untuk menghubungi konsultan,” ucap Satria.

Tapi, lanjut Satria kembali, setelah dihubungi pihak Konsultan, jawabannya kurang memuaskan artinya tidak jelas bentuk tindakan atau pertanggung jawabannya seperti apa,

Konsultan Toni yang membangun proyek SDN I Ciroyom, Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut, dalam pengerjaannya diduga bahan bangunannya tidak memenuhi standar spesifikasi kualitas dan teknis.yang lepas tanggung jawab

lebih lanjut Satria juga menambahkan, karena proyek DAK SDN 1 Ciroyom biayanya besar pihaknya berharap, dari pihak Inspektorat Pemda Garut maupun APH di Kabupaten Garut segera untuk turun tangan, 

“Terlebih SDN 1 Ciroyom mendapat 3 paket pembangunan sekaligus disaat banyak sekolah lain yang membutuhkan biaya pembangunan rehab seperti itu,” tandas Satria.

Ditambahkan oleh Satria, bahwa pihaknya bukan bermaksud untuk menghakimi.
“Karena ini diduga ada sarat korupsi maupun kolusi didalamnya tapi karena ada indikasi dilapangan dan mengingat anggarannya juga sangat besar, maka kami mengharapkan proyek DAK SDN 1 Ciroyom untuk diperiksa oleh Inspektorat atau aparat penegak hukum, sebab disisi masih banyak sekolah – sekolah yang lebih tidak layak, serta sangat membutuhkan bantuan, sementara di SDN 1 Ciroyom tersebut dapat tiga (3) paket sekaligus, ini juga jadi bahan pertanyaan dan pertimbangannya,” tegas Satria (AsGun)

Example 120x600