SNU|Kabupaten Tangerang (Banten) – Keberadaan sungai pembuangan Cikepuh yang berada di pinggir jalan Raya Pakuhaji, desa sarakan kecamatan Sepatan cukup vital. Sungai cikepuh yang merupakan saluran untuk penampungan air tatkala nasinya hujan dan kantong air tatkala musim kemarau agar bisa mengairi areal persawahan dan pertanian.
Namun saat ini kondisi saluran pembuangan Cikepuh banyak berdiri bangunan liar (Bangli) diatas badan sungai, dari pantauan media sekitar 40 bangli berdiri diatas saluran. Keberadaan bangli ditambah sampah dari bangli tentunya sangat menggangu arus air dan juga terjadi pendangkalan di saluran pembuangan Cikepuh.

Menurut kepala desa Sarakan yang ditemui dikantornya , mengatakan,” kami meminta kepada Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) kabupaten Tangerang agar melakukan normalisasi saluran Cikepuh, karena saat ini sudah banyak keluhan dari masyarakat. Pada saat datangnya musim hujan warga saya kebanjiran terkena dampak dari saluran Cikepuh yang sudah mengalami sedimentasi cukup parah. Pihak desa mengalami kesulitan membersihkan sampah yang ada disaluran karena banyaknya bangli diatas Saluran tersebut,” ungkap Sedih kamis (24/10/2024).
” Jadi saya memohon kepada pihak UPT 5 SDA untuk menormalisasikan sungai Cikepuh dan satpol PP untuk menertibkan Bangli,harap Sarmili.
Lanjutnya, sudah sejak tajun 2022 pemdes Sarakan sudah bersurat kepada pemilik Bangli setelah kita gusur dan tertibkan sesaat saja kemudian Bangli kembali berdiri. Jadi kami minta tolong ada ketegasan dari pihak satpol PP kecamatan dan kabupaten Tangerang. Karena yang berdagang diatas saluran Makanya pihak desa tidak mengeluarkan SKU, saat ini diperkirakan ada 40 bangli diatas saluran,’ jelas kades.
Pada kesempatan yang sama camat Sepatan H.Abudin mengatakan, masalah Bangli yang ada di saluran Cikepuh kita tidak menampikan, karena sebelum saya bertugas disini memang sudah banyak. Dan bahkan setelah saya bertugas disini memang mengganggu dan menghalangi kantor kantor pemerintah, saya meminta agar Bangli di bongkar,” tegas Camat.
Saat ini ada normalisasi irigasi di Puskagro, kita sudah mengkonfirmasi pemilik bangli, mereka siap membongkar bangunannya . Ipul salah seorang pemilik Bangli sempat kaget ketika dihubungi, menurut Ipul mendadak amat oak camat, camat juga mendapat informasinya mendadak, namun hal ini hanya masalah waktu saja, jelas H.Abudin.
Sebenarnya sebelum dua Minggu lalu pihak desa sudah bersurat, insyaallah masih ada tenggang waktu untuk merapikan Bangunan, sebab dia itu jual kayu, dan kayu yang dia jual tersebut didapat dari membeli, kalau dibersihkan pakai alat berat kobelko, maka kayu bakal hancur, kasihan juga dia,” ungkap camat.

Tadi dia sudah bersedia mau membongkar mandiri dan tidak akan mengganggu pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah. Saya bersyukur selain sepatan memnag suda menjadi pusat Argo dan kegiatan argo terus berjalan dan tanaman membutuhkan air. Makanya pemda melaksanakan secara bertahap untuk bisa menyiapkan irigasi Tekhnis terhadap lahan yang akan digarap dan ditanami,” jelasnya.
“Mudah mudahan sedimentasi yang ada disaluran Cikepuh ini bisa teratasi dengan baik dan akan dibuat irigasi Tekhnis yang nanti akan melingkar, bisa untuk persiapan air ketika dibutuhkan oleh Argo,” harap camat (***)