SNU//Tasikmalaya – Dalam rangka mengantisipasi potensi kerawanan bencana alam, Polres Tasikmalaya bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tasikmalaya menggelar rapat koordinasi lintas sektoral di Mapolres Tasikmalaya, Jalan Raya Mangunreja, Kamis (6/11/2025).
Kapolres Tasikmalaya, AKBP Haris Dinzah, mengatakan rakor ini merupakan langkah strategis untuk menyamakan persepsi dan meningkatkan kesiapsiagaan seluruh unsur, baik Polri, TNI, BPBD, OPD terkait hingga relawan kebencanaan.
“Koordinasi ini bukan hanya seremonial gelar pasukan, tetapi memastikan kesiapan dan kesamaan langkah antar-stakeholder dalam mengantisipasi potensi bencana alam di wilayah hukum Polres Tasikmalaya,” kata Haris.
Ia menjelaskan, berdasarkan data BPBD Kabupaten Tasikmalaya, sepanjang tahun 2025 tercatat sedikitnya 400 titik kejadian bencana yang tersebar di 351 desa pada 39 kecamatan.
Kondisi geografis Tasikmalaya yang banyak didominasi wilayah rawan longsor dan aliran sungai besar membuat daerah ini masuk dalam zona siaga bencana.
Wakil Bupati Tasikmalaya, Asep Sopari Al-Ayubi, menegaskan bahwa ancaman bencana harus menjadi perhatian serius semua pihak.
“Bencana datang cepat. Karena itu perlu kesiapan yang matang. Kami berterima kasih kepada Polri atas inisiasi rakor ini, apalagi saat ini kita dihadapkan pada kondisi cuaca ekstrem,” ucapnya.
Asep menjelaskan, kolaborasi lintas sektor sangat penting agar penanganan bencana seperti tanah longsor, banjir bandang, potensi tsunami, hingga aktivitas gunung berapi dapat dilakukan secara terencana, terpadu, dan menyeluruh.
“Pemkab, TNI, Polri, BPBD, perangkat daerah dan relawan harus bergerak cepat di lapangan ketika terjadi bencana,” tegasnya.
Sebagai tindak lanjut, Pemkab Tasikmalaya menyatakan komitmen penuh untuk memperkuat pencegahan dan mitigasi bencana.
Dalam waktu dekat, akan digelar Apel Siaga Bencana dan simulasi penanganan darurat untuk menguji kesiapan teknis seluruh unsur di lapangan.
“Tujuan kita adalah meminimalkan dampak bencana dan mencegah adanya korban jiwa,” tutup Asep. (Krist)
