SNU|Kabupaten Garut – Penjabat (Pj) Bupati Garut, Barnas Adjidin, melakukan kunjungan kerja ke beberapa kecamatan di Kabupaten Garut bagian utara, yakni ke Kecamatan Karangtengah, Sukawening, dan Pangatikan. Selasa (4/2/2025).
Barnas yang didampingi langsung oleh Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Garut, Sri Kartika Barnas Adjidin (istri Barnas-red), disambut dan diterima langsung oleh para camat yang bertugas di 3 wilayah tadi.
Dalam kunker tersebut Barnas juga menyampaikan, bahwa jika Kabupaten Garut merupakan salah satu kabupaten terbesar di Provinsi Jawa Barat,
Barnas menilai bukan sesuatu yang mudah untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang ada di Kabupaten Garut, dan hal tersebut menurutnya memerlukan kerja keras semua pihak, termasuk di kewilayahan nya.
“Untuk bisa berjalannya tata kelola pemerintahan kecamatan, ini tidak bisa pak camat berkerja sendiri. Tentu dengan semua perangkat dan stakeholder juga masyarakat yang ada di kecamatan ini,” terang Barnas.
Lebih lanjut menurut Barnas, salah satu tugas kecamatan itu adalah dapat mengkoordinasikan desa-desa atau kelurahan-kelurahan yang ada di lingkungannya.
Wilayah kecamatan yang dikepalai oleh seorang camat merupakan sebagai “Bupati” kecamatan, sehingga Barnas memaparkan, sebenarnya tugas camat sama dengan tugas bupati, hanya beda ruang lingkup kewilayahannya saja.
“Hanya sekupnya saya mengkoordinasikan kecamatan, pak camat mengkoordinasikan desa atau kelurahan, kira-kira seperti itu. Karena di kecamatan juga ada Forkopimcamnya, di kabupaten ada Forkopimdanya. Nah gitu, jadi sama, PKK-nya ada di tingkat kabupaten, di sini juga ada PKK-nya tingkat kecamatan,” imbuh Barnas.
Diakui oleh Barnas, bahwa Kecamatan dengan desa dan kelurahan itu, seperti dua belah mata uang yang tidak dapat terpisahkan, ketika kecamatan ke kanan maka desa ataupun kelurahan juga harus selaras dan seirama dengan kecamatan, ikut kekanan.
“Karena tanpa ada koordinasi tanpa ada sinergitas antara kecamatan dan kelurahan atau desa, itu tidak akan terjadi pembangunan yang membanggakan,” ungkap Barnas.
Begitupula masalah tata kelola pemerintahan kecamatan dan desa, “Itu sama, kalau dijalankan (masing-masing) pasti akan jalan, tapi tidak akan semulus apabila bergandeng tangan ya,” ujar Barnas. (Redaksi)
