Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Politik

Berdasarkan Penilaian Warga Cimahi, Empat Kesamaan Pasangan Calon Walikota Dan Wakil Walikota Cimahi Periode 2024-2029 Dikdik-Bagja

832
×

Berdasarkan Penilaian Warga Cimahi, Empat Kesamaan Pasangan Calon Walikota Dan Wakil Walikota Cimahi Periode 2024-2029 Dikdik-Bagja

Sebarkan artikel ini
Empat Kriteria Kesamaan Pasangan Calon Walikota Dan wakil walikota Cimahi Periode 2024-2029 Dikdik-Bagja
Example 468x60

SNU|Kota Cimahi – Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Cimahi Periode 2024-2029 yang diusung partai gemuk, NasDem 5 Kursi, Demokrat 6,Kursi, Golkar 7 Kursi dan PKS 9 Kursi jumlah 27 kursi, yaitu pasangan Dikdik Suratno Nugrahawan dan Bagja Setiawan, ada empat kesamaan dalam kriterianya. Senin (16/9/2024).

“Keempat Kesamaan kriteria antara Dikdik-Bagja, yaitu sama-sama asli orang Cimahi Dikdik Suratno Nugrahawan lahir di Cimahi, 20 Mei 1972. Dan Bagja juga asli orang Cimahi, tinggal di Melong Grend,” ungkap salah satu tokoh Melong Latif Ere.

Example 300x600

Selanjutnya menurut Latif, sosok Dikdik itu tumbuh dan berkarir di daerah yang dijuluki Kota Militer ini. Ia menempuh jenjang sekolah dasar di SDN 18 Tagog, 

“Kemudian, ia melanjutkan ke SMPN Pasir Kaliki (Paskal). Pada tahun 1990, ia melanjutkan jenjang SMA Negeri 7 Bandung, lalu menempuh jenjang S1 di Universitas Padjajaran pada 1997. Dan terakhir meraih gelar Master Ekonomi di STIE Pasundan pada tahun 2018 lalu,” ungkap Latif.

Sedangkan sosok Bagja Setiawan lahir di Bandung pada 16 Oktober 1977. 

“Meski demikian, Kang Bagja, demikian ia biasa disapa, tumbuh dan besar di Kota Cimahi. Bahkan, hingga kini, ia berdomisili di Kelurahan Melong, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Bagja duduk di bangku SDN Melong Asih, Kota Cimahi. Ia lalu melanjutkan ke SMPN 21 Bandung dan STM Pembangunan (sekarang SMKN 1 Cimahi – red) dan Pasangan Dikdik-Bagja rasa memiliki terhadap Cimahi lebih tinggi dan lebih kuat, karena asli dari Cimahi, dibandingkan yang lain karena bukan orang Cimahi,” tegas Latif.

Ditempat yang sama, Jemmy seorang pengusaha besar, didaerah Cimahi Selatan, ikut menipalinya, bahwa menurut Dia, menjadi Pasangan Calon Walikota-Wakil Walikota dalam Pilkada termasuk di Cimahi tidaklah mudah. 

“Ada banyak kesamaan hal, yang harus dibangun demi mewujudkan visi misi bersama. Apalagi, baik calon walikota maupun wakil walikota kebanyakan baru bertemu dan berkomunikasi menjelang Pilkada berlangsung,” ucap Jemmy.

Tapi, bagi Paslon Dikdik – Bagja, ternyata hal ini tidak menjadi kendala bagi pasangan calon Walikota-Wakil Walikota Cimahi, 

“Terlihat sekali Dikdik sampai mengorbankan masa pensiun 8 tahun lagi, itu untuk siapa? Semua untuk membangun chemistri dan kedekatan, paslon Dikdik-Bagja ini terbangun secara alamiah karena memiliki banyak kesamaan, dan untuk kesiapan menjadi pemimpin kedepannya, membangun Kota Cimahi lebih baik lagi,” tandas Jemmy.

Yang lebih elegan lagi, sosok Dikdik dan Bagja, adalah sama-sama berpengalaman malang melintang makan asam garamnya di Pemerintahan.

“Dikdik berkarir selama 25 tahun di Pemkot Cimahi. Ia pernah menjabat sebagai Kepala Sub Bidang Sosial Budaya, Hukum, dan Politik pada BAPPEDA Kota Cimahi (2004—2010), Kepala Bidang Sosial Budaya, Hukum dan Politik pada BAPPEDA Kota Cimahi (2010—2012), Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Setda Kota Cimahi (2012—2016) hingga Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Cimahi (2016—2018),” lanjut Jemmy.

Tak hanya itu, puncak karirnya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) pun pernah diraihnya dengan menjabat sebagai Sekretaris Daerah Kota Cimahi (2019—2022, 2023—2024). Selama periode 2022-2023, lulusan Universitas Padjajaran ini pun pernah dipercaya untuk menjadi Penjabat Walikota Cimahi.

“Sedangkan Kang Bagja, selama tiga periode menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Bandung Barat. Terakhir, ia menjabat sebagai Ketua Komisi IV DPRD KBB yang membawahi bidang kesejahteraan rakyat yang terdiri dari pendidikan, kesehatan, keagamaan, sosial hingga ketenagakerjaan,” lanjutnya.

Jadi dalam pengalamannya di pemerintahan ini sangat bermanfaat, tatkala Bagja mendampingi Dikdik untuk menyusun berbagai kebijakan yang terbaik untuk masyarakat Cimahi, 

“Ini prediksi saya, Dikdik-Bagja bila dibanding paslon lainnya, Dikdik-Bagja lebih berpengalaman di bidang pemerintahan,” tandas Jemmy.

Ternyata dari keduanya itu sama-sama Anak Guru, baik sosok Dikdik maupun Bagja sama-sama anak guru. Asyiah Setia Putri, ibunda Dikdik merupakan pengajar di SMAN Cimindi (Sekarang SMA Negeri 13 Bandung). 

“Sebagai anak guru, Dikdik diajarkan untuk mau bekerja keras dan memiliki sikap empati terhadap masyarakat yang kurang mampu. Sedangkan (Almarhum) Djudju Afandi Asetiawan, ayahanda Bagja merupakan guru SMPN 21 Bandung yang juga mengajar di SMP PGRI yang terletak di Gang H Alpi, Bandung. Kepada Bagja, ayahnya mendidiknya untuk selalu menuntut ilmu dan menebar kebaikan kepada sesama,” tukasnya 

Inipun jadi acuan bagi masyarakat Cimahi, Jemmy, kedua sosok calon walikota Cimahi Dikdik-Bagja sama-sama memiliki satu Istri,

“Meskipun sama-sama sukses, ternyata baik Dikdik maupun Bagja tetap setia dengan satu istri. Hingga kini, Dikdik hanya menikahi Euis Hotimah. Sedangkan Bagja pun hanya memiliki satu istri yaitu Ayi Kusmiyati,” pungkasnya.

Demikian empat kesamaan Dikdik-Bagja yang menjadikannya cocok sebagai Paslon Walikota-Wakil Walikota Cimahi, menurut penilaian warga Cimahi. (Bagdja)

Example 120x600