Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Lingkungan HidupRagam Daerah

Bukan Sekedar Kritik, Bersama Pecahkan Solusi : Aktivis Pantura Ajak PMII Turun Langsung Atasi Sampah Diteluknaga

396
×

Bukan Sekedar Kritik, Bersama Pecahkan Solusi : Aktivis Pantura Ajak PMII Turun Langsung Atasi Sampah Diteluknaga

Sebarkan artikel ini
Kondisi BCU 7 sebelum dibersihkan oleh bupati camat dan masyarakat Minggu (06/04/2025)
Example 468x60

SNU|Kabupaten Tangerang (Banten) – dilansir dari salah satu media, Sekretaris Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Tangerang, Aziz Patiwara, melontarkan kritik tajam terhadap kinerja Pemerintah Kabupaten Tangerang, khususnya dalam pengelolaan sampah dan koordinasi birokrasi di tingkat kecamatan.

Dalam pernyataannya, Aziz mengekspresikan keprihatinan mendalam terhadap kondisi lingkungan akibat kondisi sampah yang sudah tidak terkontrol, di berbagai  tempat terjadi tumpukan sampah, bahkan warga membuang sampah ke saluran induk cisadane. Akibat belum adanya. Pengangkutan dan pendistribusian sampah dari tingkat Rt, Rw, desa   hingga kecamatan kelokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatiwaringin, mauk.

Example 300x600

Aziz bahkan mendesak Bupati Tangerang untuk mengambil langkah tegas dengan mencopot Camat Teluknaga Kabupaten Tangerang. Desakan ini mencerminkan kekecewaan PMII terhadap penanganan isu kebersihan dan lingkungan hidup yang dianggap krusial di wilayah tersebut.

Bupati Tangerang Maesyal Rasyid bersama camat Teluknaga Zamzam Manohara bersama staf kecamatan Budi usman, Minggu (06/04/2025)

Menanggapi kritik PMII  tersebut, Edwin Purnama S.E., seorang aktivis pemerhati lingkungan, memberikan perspektif yang berbeda. Ia mengajak semua pihak, termasuk PMII, untuk melihat persoalan ini secara objektif dan meninjau upaya penanganan sampah yang telah dilakukan di tingkat kecamatan. Edwin menyoroti inisiatif Camat Teluknaga, Zamzam Manohara, yang dinilai telah menunjukkan langkah konkret dalam menangani masalah sampah yang berada diwilayah kecamatan Teluknaga.

Kami berharap Bung Azis ikut serta dalam penanganan sampah dan melihat fakta yang sudah dilakukan oleh Camat Teluknaga. Saya objektif, bukan bagian dari pemerintah,” ujar Edwin, menekankan pentingnya pendekatan komprehensif berdasarkan data di lapangan, Rabu (16/4/2025).

Edwin menjelaskan bahwa Camat Teluknaga telah melakukan studi banding terkait penanganan sampah ke Banyumas dan aktif berkolaborasi dengan kepala desa setempat untuk mencari solusi efektif. Langkah ini, menurutnya, menunjukkan keseriusan dan upaya nyata dalam mengatasi persoalan sampah di wilayahnya.

“Jadi mana yang harus kita negatifkan kepada camat yang sudah melakukan penanganan sangat baik? Mari kita bersama-sama mencari solusi efektif untuk masalah sampah ini,” tegas Edwin, menyiratkan bahwa kritik sebaiknya diiringi dengan tawaran solusi konstruktif.

Edwin mengibaratkan kritik tanpa solusi seperti “makan nasi tanpa piring,” yang menunjukkan ketidak lengkapan dan kurangnya dampak positif. Ia bahkan mengundang PMII untuk berdiskusi dan melihat langsung aksi penanganan sampah di Desa Lemo pada hari Sabtu mendatang (19/04/2025).

Kondisi Saluran induk cisadane BCU 7 yang sudah bersih dari sampah

Terkait kritik yang dilayangkan PMII, Edwin berpendapat bahwa hal tersebut merupakan bagian dari dinamika dalam sistem demokrasi. “Kritik itu sah-sah saja, agar para pemangku kebijakan memikirkan solusi,” katanya. Namun, ia menilai tuntutan pencopotan Camat Teluknaga terasa kurang objektif karena belum mempertimbangkan upaya dan tantangan yang dihadapi di tingkat kecamatan.

Perdebatan antara PMII dan aktivis lingkungan ini membuka ruang diskusi penting mengenai efektivitas pengelolaan sampah dan koordinasi birokrasi di Kabupaten Tangerang. Diharapkan, kritik yang konstruktif dan apresiasi terhadap upaya yang telah dilakukan dapat mendorong Pemerintah Kabupaten Tangerang untuk mengambil langkah-langkah yang lebih baik dalam mengatasi permasalahan kompleks ini.

Ketua Gerbang, Usuf Supandi, yang akrab disapa Cewi, juga menyoroti pentingnya observasi langsung terhadap kondisi di lapangan. “Harus turun langsung untuk melihat situasi sebenarnya. Jangan hanya mengandalkan pemberitaan yang tidak jelas,” ungkapnya. Cewi menekankan bahwa Camat Teluknaga dan jajarannya telah melakukan berbagai upaya nyata, termasuk bersih-bersih sungai, yang perlu diklarifikasi agar tidak terjadi kesalahpahaman.

Ketua umum gerbang Usuf Supandi, bersama aktifis Pantura Edwin purnama, ketua PP Teluknaga H. Nurjen ST.

Salah satu langkah kerja nyata, camat zamzam manohara turun langsung mendampingi bupati Maesyal Rasyid turun langsung membersihkan sampah yang berada di Saluran Induk Cisadane, Bangunan Cisadane Utara( BCU 7) beberapa waktu lalu. Sehingga saat ini sampah yang menumpuk tersangkut dijembatan antara desa kp. Melayu Barat dan desa Pangkalan, sudah bersih dari sampah.
Lanjut Cewi dengan adanya dialog ini, diharapkan semua pihak dapat berkolaborasi untuk menciptakan solusi yang lebih efektif dalam mengatasi masalah lingkungan di Kabupaten Tangerang terutama mengenai permasalahan sampah yang sudah menjadi momok dimasyarakat. (Dia)

Example 120x600