SNU//Garut – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut bersama DPRD Garut sepakat menyiapkan bantuan sebesar Rp1,5 miliar untuk pondok pesantren di wilayah Kabupaten Garut.
Bantuan tersebut akan disalurkan dalam bentuk pembangunan infrastruktur pesantren serta insentif bagi guru ngaji.
Kesepakatan itu tercapai saat Bupati Garut H. Abdusy Syakur Amin, bersama Sekda Garut Nurdin Yana dan Ketua DPRD Garut Aris Munandar, menerima audiensi dari Forum Pondok Pesantren (FPP) di gedung DPRD Garut, Kamis (23/10/2025).
Dalam audiensi itu, sejumlah pengelola pondok pesantren yang tergabung dalam FPP menyampaikan aspirasi mereka kepada pemerintah daerah.
Mereka menilai pesantren selama ini kurang mendapat perhatian dibandingkan lembaga pendidikan formal dan non-formal lainnya.
Menanggapi hal tersebut, Syakur Amin menegaskan bahwa pemerintah daerah tidak pernah menutup mata terhadap dunia pesantren.
Menurutnya, perhatian pemerintah terhadap pesantren telah dilakukan secara berkelanjutan.
“Penetapan Hari Santri Nasional yang diperingati setiap 22 Oktober adalah bukti nyata perhatian pemerintah terhadap dunia pesantren,” ujar Syakur.
Ia juga menambahkan bahwa pemerintah pusat, provinsi, maupun kabupaten telah menyalurkan berbagai bentuk bantuan kepada pondok pesantren di Garut, baik berupa bantuan keuangan maupun infrastruktur.
Meski demikian, Syakur mengakui bahwa jumlah pondok pesantren di Kabupaten Garut yang mencapai sekitar 1.400 hingga 1.500 lembaga menjadi tantangan tersendiri dalam pemerataan bantuan.
“Jumlahnya sangat banyak, sehingga bantuan yang ada belum bisa memuaskan semua pihak. Mungkin ada yang belum terakomodir seluruhnya,” ungkapnya.
Namun pada momentum Hari Santri tahun ini, Bupati Syakur membawa kabar gembira. Ia bersama Sekda dan Ketua DPRD Garut telah menyepakati bantuan keuangan sebesar Rp1,5 miliar dari APBD Garut untuk mendukung pengembangan pesantren di daerahnya.
“Ini bentuk komitmen kami agar pesantren terus menjadi garda terdepan dalam pendidikan moral dan keagamaan,” tegas Syakur. (Agung).