Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
BeritaLingkungan Hidup

Bupati Garut Tinjau Lokasi Banjir di Cisurupan, Imbau Peningkatan Mitigasi Bencana

1235
×

Bupati Garut Tinjau Lokasi Banjir di Cisurupan, Imbau Peningkatan Mitigasi Bencana

Sebarkan artikel ini
"Syakur berkomitmen untuk melibatkan masyarakat dalam edukasi dan upaya menjaga lingkungan demi masa depan yang lebih baik."
Example 468x60

SNU|Kabupaten Garut = Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, meninjau langsung lokasi bencana banjir di Jalan Cisurupan, Kampung Ciharemas, Sub DAS Ciharemas, Desa Cisero, dan Kampung Cibojong, Desa Balewangi, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, pada Minggu (16/3/2025). 

Dalam kunjungannya, Syakur mengimbau keseluruh SKPD dan kecamatan untuk meningkatkan mitigasi bencana dan menekankan pentingnya respons cepat dalam menangani dampak bencana alam.

Example 300x600

Syakur juga mengajak pemangku kepentingan untuk melihat kondisi di lapangan secara langsung agar mendapatkan gambaran yang komprehensif. 

Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, meninjau langsung lokasi banjir di Cisurupan untuk memastikan penanganan bencana berjalan efektif.

“Saya juga mengundang camat dan kepala desa agar kita bisa bersama-sama menyelesaikan permasalahan bencana ini,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah akan segera menangani bencana ini dalam jangka pendek maupun panjang, dengan harapan mencegah terulangnya kejadian serupa. Selain itu, koordinasi dengan Perhutani dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat juga dianggap penting untuk menemukan solusi yang tepat.

Syakur juga menyampaikan bahwa edukasi masyarakat mengenai pentingnya menjaga lingkungan menjadi bagian penting dari upaya tersebut. Ia berencana melibatkan masyarakat setempat, desa, dan kecamatan untuk memberikan pemahaman tentang cara menjaga lingkungan yang baik.

Dalam perspektif jangka panjang, Syakur menyoroti permasalahan di hulu sungai sebagai salah satu penyebab banjir. 

Bupati Garut, Syakur Amin, terjun langsung ke lokasi Daerah Aliran Sungai pasca-banjir untuk memastikan pemulihan dan pencegahan bencana lebih efektif.

Ia menyatakan bahwa banjir tidak hanya disebabkan oleh curah hujan tinggi, tetapi juga oleh sedimentasi dan alih fungsi lahan di kawasan hulu. Oleh karena itu, ia berencana berkomunikasi dengan pihak Perhutani, camat, kepala desa, dan tokoh masyarakat untuk menangani masalah tersebut.
“Jika diperlukan, kami juga akan melibatkan Aparat Penegak Hukum (APH) untuk memastikan bahwa pengelolaan lahan berjalan sesuai aturan dan tidak menimbulkan dampak buruk di kemudian hari,” tambah Syakur. (Asan)

Example 120x600