SNU//Kota Cimahi – Pemerintah Kota Cimahi melalui Dinas Kesehatan menggelar kegiatan Sosialisasi Pemberian Antigen Baru sebagai bagian dari program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) Tahun 2025. Kegiatan ini digelar di Aula Gedung A Pemkot Cimahi, Kamis (24/07/2025).
Acara sosialisasi ini, dibuka secara resmi oleh Wakil Wali Kota Cimahi, Adhitia Yudistira, dan dihadiri oleh berbagai pihak, mulai dari perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Komda PP KIPI, Dinas Pendidikan, Kementerian Agama, pengawas sekolah, kepala Puskesmas, hingga kepala sekolah dan guru SD/SMP se-Kota Cimahi.

Secara tegas menurut Adithia bahwa, pentingnya kegiatan sosialisasi ini sebagai upaya preventif untuk melindungi generasi muda dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I), khususnya melalui pemberian jenis vaksin terbaru seperti Human Papilloma Virus (HPV).
Menurutnya dengan perkembangan teknologi medis dan farmasi yang ada dapat terus mendorong optimalisasi imunisasi di kalangan anak sekolah, sehingga generasi muda dapat lebih terlindungi dari berbagai macam penyakit.
“Dengan adanya antigen baru, diharapkan anak-anak kita bisa mendapatkan herd immunity atau kekebalan kelompok yang lebih optimal,” ujar Adhitia.
Adhitia juga menambahkan bahwa pihaknya telah menyiapkan pemberian antigen ini bukan hanya untuk sekolah-sekolah formal saja, namun juga sekolah non-formal dan sekolah rakyat,
“Kita masuk tidak hanya kepada sekolah-sekolah formal, tapi juga ada sekolah-sekolah non-formal, termasuk juga sekolah rakyat yang insya Allah akan diselenggarakan di Sentra Abiyoso. Ini penting untuk membentuk generasi emas yang sehat sejak dini,” tambahnya.
Pemerintah Kota Cimahi menargetkan cakupan imunisasi di atas 90 persen untuk membentuk herd immunity di masyarakat. Untuk mencapai itu semua, dibutuhkan sinergitas dan kolaborasi dari semua stakeholder,
“Kerja sama seluruh stakeholder mutlak diperlukan. Kami ingin cakupan imunisasi bisa mencapai di atas 90 persen agar seluruh anak terlindungi,” tandas Adhitia.
Sementara itu Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dwihadi Isnalini turut menjelaskan bahwa pemberian vaksin HPV bertujuan mencegah kanker serviks, yang masih menjadi salah satu penyebab utama kematian perempuan di Indonesia.
“Jika sebelumnya diberikan dua dosis, kini cukup satu dosis yang menyasar anak perempuan kelas 5 SD atau usia 11 tahun. Ini adalah upaya strategis membangun imunitas sejak dini terhadap infeksi HPV,” terang Dwihadi.
Ia menambahkan bahwa program ini didukung oleh dana dari pemerintah pusat (DAK) maupun APBD, dan diberikan secara gratis melalui puskesmas.

Program BIAS tahun ini dijadwalkan berjalan dua tahap: Agustus dan November. Di bulan Agustus, anak-anak akan menerima vaksin MR (campak-rubella) dan HPV. Sementara pada bulan November, siswa kelas 1, 2, dan 5 SD akan mendapatkan vaksin DT dan Td untuk mencegah difteri serta tetanus.
Dinas Kesehatan Kota Cimahi pun mendorong peran aktif seluruh sekolah dalam mencatat, melaporkan, dan menginput data imunisasi melalui aplikasi ASIK, serta memastikan siswa yang sakit tetap mendapat imunisasi susulan (kejar). (Bagdja)