SNU|Kota Cimahi – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kota Cimahi, menggelar Bazaar UMKM Kota Cimahi, di Kantor DPC Partai Demokrat Kota Cimahi, jalan Sangkuriang Bar. II No.Dalam, Cipageran, Kec. Cimahi Utara, Kota Cimahi, Sabtu (31/5/2025).
Kurang lebih 50 UMKM yang berkolaborasi dengan partai Demokrat menggelar usaha kulinernya, dan pengunjungpun banyak menyerbu dagangan kuliner dan pakaian para UMKM.

Hal itu dibenarkan oleh Ketua Partai Demokrat Agung Budi Santoso, (ABS) saat dikonfirmasi disela-sela acara menjelaskan,
“Kami dari Partai Demokrat ini, sudah diperintahkan, dari DPP, mengintruksikan kepada setiap DPC harus bisa membina UMKM, dan hal ini menjadi kewajiban bagi DPC,” terang ABS.
Bahkan tidak hanya masing-masing DPC saja yang harus melakukan pembinaan terhadap UMKM, bahkan masing-masing Anggota DPRD juga harus mampu membina para UMKM di wilayahnya masing-masing.
“Masing-masing anggota DPRD, sayapun sebagai anggota DPR-RI pada saat itu mempunyai binaan juga,” ucapnya.
Jadi dasarnya intruksi dari DPP Partai Demokrat itu sendiri, seluruh DPC kabupaten/Kota harus bisa membantu setiap kegiatan-kegiatan para UMKM.
“Jadi Bapak Asuh untuk para UMKM, karena UMKM itu salah satu kegiatan ekonomi yang luar biasa, karena UMKM itu berorientasi kepada rakyat, dengan tujuan untuk mengurangi tingkat kemiskinan,” tukasnya.

Karena kata Agung, UMKM ini seorang pengusaha yang mandiri, sehingga menjadi kuat secara ekonomi.
“Tidak hanya itu, saja, bahkan UMKM itu mampu menyerap tenaga kerja, walaupun cuma satu dua orang,”
Jadi UMKM itu mempunyai peran penting, dalam peningkatan PDB, dan pertumbuhan ekonomi.
“Karena UMKM telah memiliki kontribusi besar dan potensi terhadap Produk domestik bruto, atau PDB dan pertumbuhan ekonomi nasional,” jelasnya.
Disisi lain UMKM juga, dapat menciptakan lapangan kerja, karena UMKM banyak membuka lapangan kerja dan menyerap lapangan kerja
“Juga UMKM adalah untuk peningkatan Pemerataan ekonomi, untuk membantu peningkatan pendapatan masyarakat, di berbagai daerah,” ucap Agung.
Lebih lanjut menurut Agung, bahwa UMKM juga dapat membangkitkan dan meningkatkan perekonomian lokal,
“Karena UMKM skalanya lokal, jadi kalau sudah skalanya nasional itu bukan UMKM lagi,” katanya.
Tidak itu saja, bahkan UMKM juga mampu mendukung ketahan ekonomi Nasional,
“Karena UMKM bisa menjadi bagian penting, dalam menjaga ketahanan, ekonomi saat krisis, karena saat krisis ekonomi itu, yang mampu dapat bertahan hanya para UMKM saja,” cetus Agung.
Dalam ekonomi krisis tersebut, banyak perusahaan-perusahaan besar yang gulung tikar, bahkan UMKM lah yang masih tetap bertahan.
“Pengusaha-pengusaha besar banyak yang gulung tikar, ternyata yang masih tetap bertahan itu adalah para UMKM, karena modalnya kecil, kemudian skalanya lokal, jadi tidak berpengaruh,”
Diakui oleh Agung juga, bahwa UMKM juga ada tantangannya, dan hambatan.
“Yang tentunya ini harus bisa, diperhatikan lebih, oleh pihak Pemerintah Kota Cimahi, seperti permodalan, pemasaran,” tandas Agung.
Karena kata Agung, perusahaan yang hanya maklum, titipan barang yang harus dikerjakan, dan dijual kembali barang yang dikerjakannya kepada perusahaan yang menitipkan barangnya, lalu dibayar,
“Itu bukan UMKM, karena dibayar bukan produk sendiri, karena kalau maklum itu dapat order untuk bikin tempe, nanti dibeli lagi, itu bukan UMKM, itu sama dengan buruh yang digaji,” ucap Agung.
Seperti contohnya pembuatan makanan basreng (baso goreng) di daerah Cipageran,
“Tapi itungan saya itu buruh, karena mereka bikin dirumah lalu disetorkan lalu dapat duit, itu bukan UMKM,” tandas Dia.
Lain halnya kalau seseorang membuat makanan seperti jus, dan makanan, atau penjahit baju, menurut Agung, itu masuk katagori UMKM.
“Karena mereka hanya, dikerjakan sendiri, dan dijual sendiri, tidak ada yang mengambil atau bekerja atas perintah,” cetusnya.
Harapan Agung terhadap pemerintah adalah untuk kemajuan para UMKM di Cimahi, adalah permodalan, pelatihan keterampilan,
“Ini menurut saya sangat penting, harus dari hulu ke hilir, jadi pembuatannya harus baik, pengemasannya harus baik, kemudian pemasarannya juga harus ada, karena bila ketiga kriteria ini tidak terpenuhi dan seimbang, ini tidak akan bisa berjalan,” jelasnya.
Bahkan lanjut Agung, infrastruktur juga masuk katagori kemajuan untuk para UMKM tersebut,

“Seperti, jalan harus bagus, seperti daerah pegunungan, jalannya rusak, padahal ada produksi yang bagus, itu akan menghambat, tapi kalau jalannya bagus kan enak,” katanya.
Dijelaskan oleh Agung, bahwa petani-petani di Thailand sukses-sukses,
“Karena peran pemerintah, dalam hal ini Kerajaan, jadi disana pangeran-pangeran itu diberi tugas, untuk melihat potensi didaerahnya, contoh daerah A, tadinya tidak berkembang, setelah kehadiran seorang pangeran, yang memberikan potensi, seperti Mangga, dimana menjadi komoditi yang unggulan, packicingnya yang bagus, dan pemasarannya yang bagus,” paparnya.
Jadi Agung mengharapkan dengan kehadiran pemerintah tersebut, potensi-potensi daerahnya dapat dimanfaatkan oleh para UMKM. (Bagdja)