SNU|Bandung,- Wakil Ketua DPRD Jawa Barat, Ono Surono, menegaskan pentingnya penyertaan modal senilai Rp 100 miliar untuk PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati. Langkah ini dinilai krusial demi menjaga keberlangsungan aset strategis nasional yang berada di Kabupaten Majalengka, Kamis(13/11/2025).
Ono menyebut, tanpa suntikan modal, kondisi Bandara Kertajati akan semakin memburuk. “Betul itu angka yang tidak sedikit. Kalaupun tidak diinjek Rp 100 miliar, bakal makin rusak,” ujarnya.
Menurutnya, Bandara Kertajati merupakan proyek strategis nasional yang harus dirawat oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. “Mau tidak mau ya harus dilakukan penyertaan modal. Kalau tidak ada perawatan, ya makin jadi bangkai itu,” tegasnya.
Dari total Rp 100 miliar, sekitar Rp 60 miliar akan digunakan untuk biaya operasional, sementara Rp 40 miliar sisanya dialokasikan untuk pengembangan bisnis dan investasi. Rencana tersebut mencakup pembangunan hanggar perawatan pesawat serta peningkatan fasilitas penerbangan agar masyarakat lebih tertarik menggunakan Bandara Kertajati.
Ono menambahkan, penyertaan modal ini juga diharapkan mampu mengatasi persoalan klasik terkait minimnya penumpang dan rute penerbangan. “Untuk menyelesaikan isu tidak ada penumpang karena tidak ada rute, dan tidak ada rute karena tidak ada penumpang. Mudah-mudahan Rp 40 miliar itu bisa menyelesaikan persoalan itu,” jelasnya.
Sebagai langkah inovasi, ia mencontohkan perlunya strategi promosi seperti pemberian diskon tiket maupun penyediaan layanan shuttle dari berbagai titik di Jawa Barat. Dengan begitu, akses ke Bandara Kertajati tidak lebih mahal dibandingkan menuju Bandara Halim Perdanakusuma atau Soekarno-Hatta.
“Intinya, Bandara Kertajati harus kembali hidup. Dengan dukungan modal, operasional bisa berjalan dan bisnis bisa berkembang,” pungkas Ono.
