Olah RagaRagam Daerah

Dua Pecinta Alam Tasikmalaya Bentangkan Bendera Merah Putih di Jembatan Perjuangan Karang Resik

533
Bendera merah putih dibentangkan di Jembatan Perjuangan Karang Resik Kota Tasikmalaya, Minggu(10/8/2025). (Foto: Krist)

SNU//Tasikmalaya – Semarak HUT ke-80 Republik Indonesia, bendera merah putih berukuran 10 x 4 meter dibentangkan di Jembatan Perjuangan Karang Resik, Kelurahan Sukamanah, Kota Tasikmalaya, Minggu (10/8/2025).

Sebelum dibentangkan di Jembatan Perjuangan Karang Resik terlebih dulu menggelar upacara bendera di ikuti puluhan siswa-siswi Pramuka dan dihadiri perwakilan dari Polresta Tasikmalaya, Kodim 0612 Tasikmalaya. 

Dua Pecinta alam menaikan bendera merah putih di Jembatan Peejuangan Karang Resik, Minggu(10/8/2025). (Foto: Krist)

Pembentangan Bendera Merah Putih dilakukan oleh dua orang mahasiswa dari Pecinta Alam Kota dan Kabupaten Tasikmalaya, untuk menyemarakkan HUT ke-80 Kemerdekaan RI, sekaligus mengenang jasa pahlawan yang bertempur pada Agresi Militer Belanda, pada 7 Agustus 1947 di jembatan bersejarah. 

Dua orang personel dari perwakilan mahasiswa pecinta alam dan tim pegiat Tasikmalaya Caving Community (TCC) melakukan pemanjatan Jembatan Perjuangan Karang Resik menggunakan simpul prusik untuk membentangkan bendera merah putih berukuran raksasa 10 meter x 4 meter.

Perwakilan Republik Aer, Harniwan Obech, menyampaikan bahwa pembentangan bendera ini sebagai bentuk penghormatan terhadap jasa para pahlawan yang telah gugur dalam mempertahankan wilayahnya dari tentara Belanda. 

“Kami ingin menghidupkan kembali memori perjuangan di Jembatan Karang Resik, saat pasukan dan rakyat bahu-membahu mempertahankan kemerdekaan dari tentara Belanda. 

Momen ini bukan hanya sejarah Tasikmalaya, tapi bagian dari sejarah Indonesia,” ungkap Harniwan kepada wartawan, Minggu (10/8/2025).

Menurut dia, Jembatan Karang Resik bukanlah sekadar infrastruktur penghubung antara Tasikmalaya dan Ciamis. Tapi 10 Agustus 1947, lokasi ini menjadi saksi bisu pertempuran sengit antara Tentara Divisi III Siliwangi bersama masyarakat melawan konvoi tentara Belanda.

Belanda yang berusaha masuk ke Tasikmalaya terpaksa mundur karena jembatan dihancurkan oleh pejuang, membuat pasukan musuh tak mampu menembus pertahanan. 

Peristiwa ini memperlihatkan kecerdikan strategi perang gerilya dan keteguhan hati rakyat, Karena pertempuran Karang Resik adalah salah satu titik penting dalam mempertahankan kemerdekaan di Priangan Timur.

“Pembentangan bendera merah putih di Jembatan Perjuangan Karang Resik ada makanya, yakni perjuangan mempertahankan kemerdekaan tidak hanya dilakukan di medan tempur, tetapi juga dalam bentuk menjaga persatuan, kemandirian, dan cinta tanah air di masa kini,” jelasnya.

Sementara itu, tokoh Sukamanah Tasikmalaya, Abah Idi Suhara, mengungkapkan, Tasikmalaya dikenal sebagai salah satu daerah di Jawa Barat yang aktif menggelar peringatan hari-hari penting sejarah nasional. 

Gelaran ini menurutnya menjadi momen untuk lebih menggemakan pengibaran bendera merah putih dalam menjelang Hari Kemerdekaan Indonesia.

“Mari kita gemakan mana simbol bendera merah putih menjadi identitas dan perekat bangsa, bukan hanya di tanggal 17 Agustus, tetapi dalam setiap momen yang meneguhkan cinta tanah air,” katanya

“Karena tiang Jembatan ini menjadikan saksi bisu pertempuran 6 jam di tanggal 7 Agustus 1947 pada pukul 19.00 WIB, Maka lokasi ini bukan saksi sejarah akan tetapi Simbol sejarah yang jadi tolak ukur Jembatan buntung Karang resik di palagan bubutan Karang resik, ” katanya

Ia juga mengajak kepada para muda-mudi untuk bisa merawat tugu ini dengan nilai sejarahnya agar bisa dikenang serta bisa membakar semangat anak-anak generasi muda tentang arti kemerdekaan, karena kemerdekaan itu diraih bukan untuk cuma-cuma tapi dibalas dengan darah dan air mata, ” ungkapnya. 

“Saya berharap kepada Pemerintah Kota, Provinsi Jawa Barat untuk mendirikan museum yang besar, karena Tasikmalaya hingga kini belum memiliki museum, dan ini lokasi saksi bisu perjuangan para pahlawan untuk memperjuangkan kemerdekaan nya di tiang Jembatan buntung ini, ” ucapnya. 
“yah saya minta Pemerintah Kota Tasikmalaya untuk mendirikan suatu Museum di lokasi karang Resik dan hadirkan sebuah Tank Milik Indonesia sebuah peninggalan pertempuran dilokasi Karang Resik dan sebuah mobil Wilis milik Belanda di lokasi ini, ” harapnya (Krist)

Exit mobile version