Kejadian dan Parameter Gempabumi
SNU|Sukabumi – Sekira pukul 6:53:59 WIB telah terjadi gempa bumi tektonik di Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, dan sekitarnya Selasa (24/9/2024).
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah II Hartanto, bahwa dari hasil analisa Badan Metereologi Klimatologi Dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa gempabumi yang terjadi di Sukabumi ini,
“Berkekuatan M=4,4. Episenter terletak pada koordinat 7.5 LS dan 107.02 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 65 km Tenggara Kota Sukabumi, Jawa Barat pada kedalaman 61 km,” ungkap Hartanto.
Jenis dan Mekanisme Gempabumi :Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya,
“Gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat aktivitas adanya deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia ( intra-slab).,” lanjut Dia.
Dampak Gempabumi:
Selanjutnya menurut Hartanto kembali, bahwa dampak gempabumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (Shakemap).
“BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, gempabumi ini dirasakan di wilayah Cianjur Selatan dengan Skala Intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu), di Kabupaten Sukabumi dengan Skala Intensitas II – III MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang – Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu), ,” ucapnya
Yang akan terasa getarannya di Bogor, Bayah, Lebak, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Garut dengan Skala Intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
“Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempabumi tersebut,” tukas Hartanto kembali.
Gempabumi Susulan
Hartanto juga memprediksi bahwa hingga pukul 07:25 WIB, hasil monitoring BMKG
“Menunjukkan adanya 1 aktivitas gempabumi susulan dengan magnitudo M3.7.,” katanya.
Namun Hartanto juga telah merekomendasikan agar kepada seluruh masyarakat Sukabumi dan sekitarnya dihimbau,
“Agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” himbau Hartanto.
Serta Hartanto menyaranjan kepada seluruh lapisan masyarakat Sukabumi dan sekitarnya, untuk menghindari berita hoaks,
“Maka pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @bmkgwilayah2 atau @infoBMKG), website (http://bbmkg2.bmkg.go.id/ atau http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id).), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg,” tandasnya. (***)