Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
EntertainmentGaya hidupRagam Daerah

GPBG 2025 Resmi Dibuka: Garut Angkat Tema “Ngaruat Jagat” untuk Harmoni Manusia dan Alam

171
×

GPBG 2025 Resmi Dibuka: Garut Angkat Tema “Ngaruat Jagat” untuk Harmoni Manusia dan Alam

Sebarkan artikel ini
GPBG 2025 meriah! Garut ngahiji dina budaya, ngeruat jagat, jeung ngamumule seni lokal bareng ratusan seniman.”

SNU//Kabupaten Garut
Pemerintah Kabupaten Garut melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) resmi membuka Gebyar Pesona Budaya Garut (GPBG) 2025, di sepanjang Jalan Ahmad Yani, tepatnya di depan Bale Paminton Garut. Sabtu (22/11/2025)

Mengusung tema “Ngaruat Jagat: Rumaketna Manusa, Alam Jeung Kahirupan”, GPBG tahun ini menonjolkan pesan penting tentang hubungan harmonis antara manusia, alam, dan kehidupan, sebagai bagian dari nilai-nilai kearifan lokal Sunda.

Example 300x600

Bupati Garut H. Abdusy Syakur Amin dan Wakil Bupati Hj. Lutri Karlina turut hadir untuk membuka secara langsung perhelatan budaya terbesar di Kabupaten Garut tersebut.

Disparbud Kabupaten Garut menampilkan rangkaian acara spektakuler yang melibatkan ratusan seniman dari berbagai komunitas seni, sekolah, hingga kelompok budaya lokal.

Ratusan warga Garut menyaksikan acara gelar pesona budaya Garut

Beberapa agenda utama yang menyedot perhatian pengunjung di antaranya:

Seni Tari Dangiang – Ngaruat Jagat

Hiburan Rakyat DKG

Rampak Jaipong Rayak-Rayak

Angklung Sang Pendidik

Performance Cecep Ari Rahman

Prosesi Mapag Cai

Angklung Buncis

Dodombaan

Terebang Sejak

Raja Dogar

Gesrek

Surak Ibra

Pagelaran Wayang Golek.

Keberagaman atraksi ini kembali menegaskan posisi Garut sebagai salah satu daerah dengan kekayaan budaya dan dinamika seni tradisi terkuat di Jawa Barat.

Plt. Kepala Disparbud Garut, Budi Gangan Gumilar, menekankan bahwa GPBG bukan semata acara hiburan, tetapi wadah untuk merawat dan memperkuat identitas budaya masyarakat Garut.

“GPBG 2025 kami rancang sebagai ruang ekspresi dan refleksi. Ngaruat Jagat mengajak kita merawat manusia, alam, dan budaya sebagai satu kesatuan. Ini bukan ritual simbolik, tetapi gerakan kesadaran kolektif,” ujarnya.

Budi menambahkan, pelibatan seniman lokal, pelajar, dan komunitas seni merupakan langkah penting untuk memastikan regenerasi pelaku budaya di Garut.

“Kami ingin generasi muda merasa memiliki budaya Garut. Semakin banyak yang terlibat, semakin kuat identitas yang kita bangun,” tegasnya.

Selain menampilkan kekayaan budaya, GPBG juga membuka peluang ekonomi bagi pelaku UMKM dan sektor pariwisata. Ribuan pengunjung, baik dari Garut maupun luar daerah, memenuhi area kegiatan.

“Event budaya selalu memberikan multiplier effect. UMKM kuliner, kerajinan, hingga transportasi akan ikut terangkat. Karena itu, agenda kebudayaan harus terus kita hidupkan,” kata Budi.

Menurutnya, partisipasi masyarakat menjadi kunci keberhasilan pelestarian budaya.

Ngamumule budaya téh lain ukur

tugas pamaréntah, tapi kawajiban urang sadayana. Hayu babarengan ngangkat identitas Garut ka tingkat nu leuwih luhur,” tutupnya.

Dengan rangkaian acara megah, pelibatan para seniman, dan antusiasme masyarakat, GPBG 2025 diproyeksikan menjadi salah satu event budaya paling berkesan tahun ini, sekaligus momentum memperkuat jati diri Kabupaten Garut sebagai kota budaya di Jawa Barat. (Asan)

banner
Example 120x600