SNU|Kabupaten Garut – Mantan Bupati Kabupaten Garut dua periode H.Rudy Gunawan periode 2014-2019, 2019-2024, dalam kesempatan temu wicara kepada sejumlah wartawan, Kamis, (30/01/2025).
Rudy dalam jumpers menyatakan, bahwa dirinya berjanji akan mengawasi pelaksanaan proyek Pemerintah Kabupaten Garut pada tahun APBD Tahun Anggaran 2025. Menurutnya, ada beberapa hal yang menimbulkan kegelisahan pada Rudy atas Proyek TA 2025 di Garut.
“Awas saya akan awasi proyek pemerintah tahun 2025, sebab tidak ada pembangunan yang teknokratik. Saya akan membuka program apa yang ada di tahun 2025 itu, rakyat harus ikuti program itu,” ungkap Rudy saat ditemui di kediamanya, di Jalan Kabupaten, Garut Kota.
Rudy juga menyebut, bahwa Barnas Adjidin bersama birokrat yang ada di bawah naungannya khususnya yang menyusun APBD tahun 2025,
“Sama sekali tidak ada perhatian terhadap proyek teknokraktik yang harus dilanjutkan maupun proyek baru yang sudah diusulkan pada masa kepemimpinanya dahulu,” terang Rudy.
Rudy menyebut, sebagai contohnya proyek jalan yang ada pada tahun ini, hanya yang dialokasikan pemerintah pusat melalui Dana Alokasi Khusus ( DAK) saja,
“Sedangkan yang dibiayai oleh APBD Garut nyaris tidak ada, padahal sebelumnya sudah diusulkan di masa kepemimpinannya,” imbuh Dia.
Lebih lanjut Rudy menjelaskan bahwa APBD 2025 itu bukan oleh Bupati terpilih.
“Kalau oleh Bupati terpilih saya gak apa-apa, kan itu dipilih oleh rakyat. Kalau itu (Pj) kan bukan dipilih rakyat. Kalau oleh Pak Syakur (Bupati terpilih) mau apa, mau apa juga terserah, karena Dia dapat mandat dari rakyat,” tandas Rudy.
Selain itu lanjut Rudy, bahwa usulan pembangunan sarana pendukung stadion Jayaraga, yakni mess untuk Persigar sampai saat ini belum juga terealisasi, padahal menurutnya stadion itu sebagai salah satu proyek teknokratik yang harus menjadi perhatian penyusunan anggaran.
“Saya akan perhatikan hal-hal yang berhubungan dengan APBD 2025 saja. Karena anggaran 2025 itu disusun oleh Pj Bupati dan birokrat, dimana beberapa kegiatan jadi hilang, beberapa kegiatan yang penting untuk masyarakat yang teknokratik yang diikuti janji politik,” terangnya.
Bahkan dengan tegas Rudy menyatakan setuju dengan langkah Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi yang akan membatalkan proyek proyek yang dibuat oleh Pj Gubernur.
“Saya setuju dengan Kang Dedi, kalau ini sama Pj, tidak ada landasan janji politiknya, tidak ada visi – misi Bupatinya. Landasannya gimana saya saja,” Pungkas Rudy kesal. (Asgun)