Example floating
Example floating
BeritaEntertainmentGaya hidupHeadlineInformatikaRagam Daerah

Hari Kedua TPJF 2025: Kolaborasi Lintas Genre dan Atmosfer Intim Tutup Festival dengan Elegan

796
×

Hari Kedua TPJF 2025: Kolaborasi Lintas Genre dan Atmosfer Intim Tutup Festival dengan Elegan

Sebarkan artikel ini
Hari kedua The Papandayan Jazz Festival (TPJF) 2025 diwarnai oleh kolaborasi lintas genre, atmosfer panggung yang lebih intim, dan antusiasme pengunjung yang tak surut sejak pagi.

SNU|Bandung,- Hari kedua The Papandayan Jazz Festival (TPJF) 2025 diwarnai oleh kolaborasi lintas genre, atmosfer panggung yang lebih intim, dan antusiasme pengunjung yang tak surut sejak pagi. Festival yang digelar di The Papandayan Hotel ini menutup perayaan satu dekade TPJF dengan semangat “A Culture Resonance” menyatukan musik, komunitas, dan gaya hidup dalam satu ruang perjumpaan, Minggu(5/10/2025).

Menurut Tiya Gita, Event Director TP Jazz Management, hari kedua TPJF dirancang untuk memberi ruang lebih luas bagi eksplorasi musikal dan interaksi personal. “Kami ingin hari kedua terasa lebih reflektif dan hangat. Format panggung seperti Mirten Stage dan Pasar Jazz memungkinkan musisi tampil lebih dekat dengan audiens, menciptakan resonansi yang lebih personal,” ujarnya.

Dari Mocca hingga Dwiki Dharmawan
Panggung Suagi Ballroom menjadi sorotan dengan penampilan Afgan, HIVI!, dan proyek spesial Modulus & Spirit. Sementara di Mirten Stage, kolaborasi tiga musisi perempuan—Arina Mocca, Dewi Lestari, dan Imelda Rosalin, membawa nuansa storytelling yang menyentuh.
Di Huru Batu Stage, Dwiki Dharmawan feat. Rimar Callista tampil memukau dengan aransemen jazz progresif yang berpadu dengan vokal pop modern. Penampilan Iwa K juga menjadi kejutan, membawakan versi jazz dari beberapa lagu hip-hop klasiknya.

Area Pasar Jazz tetap menjadi magnet pengunjung, dengan tenant seperti:

  • Gramedia & Jazz Vinyl Corner: menghadirkan koleksi buku musik dan piringan hitam
  • Svastra Batik & Kainara: fashion etnik kontemporer
  • Suzuki & Bank BJB: booth sponsor dengan aktivasi digital dan hadiah langsung
    Workshop “Beyond the Notes” juga digelar di hari kedua, menghadirkan sesi masterclass bersama Barry Likumahuwa dan Andre Dinuth, diikuti oleh puluhan musisi muda dari Bandung dan sekitarnya.

TPJF 2025 menutup festival dengan pemberian Lifetime Achievement Award kepada mendiang Harie Roesli, tokoh penting dalam perkembangan musik eksperimental Indonesia. Acara penghargaan diiringi penampilan tribute dari Yuyun George & Jazmint Band feat. Baby Wattimena.
Tiya Gita menambahkan, “TPJF bukan hanya festival musik, tapi ruang tumbuh bersama. Kami ingin terus membuka panggung bagi musisi muda, komunitas kreatif, dan semua yang percaya bahwa musik adalah bahasa universal.”

Example 120x600