SNU|Kota Cimahi– Dalam rangka memperingati Hari Otonomi Daerah ke-29, menurut Walikota Cimahi Letkol Purn Ngatiyana SAP, bahwa pentingnya Sinergitas Antara Pemerintah Pusat dan Daerah, dalam membangun ketahanan nasional menuju Indonesia Emas 2045.
Hal itu diungkapkan oleh Ngatiyana dalam melaksanakan upacara yang dirangkaikan dengan pengukuhan Tim Relawan Pemadam Kebakaran (Damkar) Angkatan II bertempat di Lapangan Apel Pemkot Cimahi, Senin (28/04/2025).
Karena menurut Ngatiyana kembali, bahwa upacara ini merupakan momentum penting untuk mengingat kembali peran otonomi daerah dalam pembangunan serta kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat.

“Semangat kolaborasi dan partisipasi aktif dari berbagai pihak inilah yang menjadi pilar utama dalam memperkuat tata kelola pemerintahan daerah yang responsif, transparan, dan akuntabel,” itulah pesan Ngatiyana.
Disisilain Ngatiyana juga menekankan pentingnya keberadaan Relawan Damkar sebagai tim reaksi cepat dalam penanggulangan bencana, khususnya kebakaran.
“Relawan ini siap siaga 24 jam untuk membantu masyarakat dalam situasi darurat, menjadi garda terdepan dalam pencegahan dan penanggulangan dini kebakaran,” tegas Ngatiyana.
Karena lanjut Ngatiyana, saat ini Pemerintah Kota Cimahi telah berkomitmen untuk terus meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan publik, terutama dalam bidang penanggulangan bencana.
“Dalam konteks ini, penguatan tim relawan menjadi sangat krusial, mengingat tingginya risiko bencana yang dihadapi daerah ini,” imbuh Dia.
Pengukuhan REDKAR ini menjadi bagian dari upaya strategis Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol PP dan Damkar) Kota Cimahi untuk memperkuat layanan dasar bidang ketenteraman dan perlindungan masyarakat.
Sebanyak 64 orang relawan dari tujuh kelurahan dikukuhkan secara langsung oleh Ngatiyana, sehingga saat ini, Kota Cimahi telah memiliki 138 relawan yang tersebar di 15 kelurahan. Para relawan kebakaran ini tersebar di tiga zona, Cimahi Utara, Cimahi Tengah, dan Cimahi Selatan.
“Mereka telah dilatih untuk merespons kejadian kebakaran dalam waktu 15 menit. Hal ini diharapkan dapat meminimalisir dampak yang ditimbulkan dan mengurangi jumlah korban,” tandasnya.
Pengukuhan REDKAR ini menjadi salah satu upaya untuk mitigasi bencana, terutama kebakaran.
Sebelumnya, dalam rangka memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional pada Minggu, 27 April 2025, Pemkot Cimahi bersama Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kota Cimahi juga menggelar Apel Siaga dan Simulasi Bencana di Komplek Cipageran Asri.
“Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi risiko bencana, mengingat Cimahi termasuk dalam kawasan rawan gempa, sebagaimana hasil kajian BMKG terhadap potensi Sesar Lembang,” jelas Ngatiyana.
Melalui rangkaian kegiatan ini, Pemerintah Kota Cimahi menunjukkan komitmennya dalam memperkuat ketahanan daerah, mempercepat pelayanan publik, serta membangun masyarakat yang lebih siap dan tangguh menghadapi bencana. (Bagdja).