SNU//Tasikmalaya — Minat masyarakat terhadap investasi di pasar modal nasional terus meningkat. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sebanyak 643 ribu investor baru bergabung sepanjang September 2025, sehingga total investor kini mencapai 18,66 juta atau tumbuh 25,5 persen sejak awal tahun.
Hal itu disampaikan Hasan, Deputi Komisioner OJK, dalam Konferensi Pers Asesmen Sektor Jasa Keuangan dan Kebijakan OJK Hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) September 2025, pada Kamis (9/10/2025).
Menurut Hasan, hingga akhir September 2025, penghimpunan dana korporasi melalui pasar modal mencapai Rp186,52 triliun, naik Rp18,6 triliun dibandingkan bulan sebelumnya.
“Dari total tersebut, 17 emiten baru berhasil mengumpulkan dana Rp13,15 triliun, sementara 20 emiten lainnya tengah menyiapkan penawaran umum dengan nilai indikatif Rp10,33 triliun,” ujarnya.
Selain itu, pendanaan melalui Securities Crowdfunding (SCF) juga terus menunjukkan pertumbuhan positif. Selama September 2025, tercatat 37 efek baru dengan total dana yang dihimpun Rp64,61 miliar, serta 15 penerbit baru.
Sejak SCF diberlakukan, total penerbitan efek telah mencapai 907 proyek dengan nilai Rp1,71 triliun, melibatkan 187.212 pemodal.
Hasan menambahkan, pada pasar derivatif keuangan, hingga 30 September 2025 terdapat 115 pihak yang telah memperoleh izin OJK. Mereka terdiri dari penyelenggara pasar berjangka, pedagang Sistem Perdagangan Alternatif (SPA), pialang berjangka, bank penyimpan marjin, penasihat berjangka, asosiasi, hingga lembaga sertifikasi profesi.
“Transaksi derivatif juga meningkat signifikan dengan volume mencapai 78.639 lot selama September 2025, dan total 812.223 lot sejak awal tahun,” tutupnya. (Krist)