SNU|Pandeglang Banten– Ruas jalan provinsi di Desa Sukasaba Kecamatan Munjul beda tinggi dan tidak sejajar antara jalan yang satu dengan lainnya, hal ini membuat para pengendara yang melintasi jalan tersebut tidak nyaman.dan bisa menyebabkan terjadi kecelakaan akibat jalan yang beda sekitar 5 cm tingginya.
Aktivis Pandeglang, Doni menyampaikan, bahwa jalan provinsi ini belum lama selesai di bangun, dalam 180 hari kerja, tapi sudah mengalami penurunan,
“Yang mengakibatkan jalan ini beda tinggi sehingga kami menduga material yang di gunakan untuk membangun jalan tersebut tidak sesuai juklak dan juknisnya di duga karena pemadatan tidak maksimal dan mungkin juga tidak di pasang besi tibar dan mungkin tidak nyambung dengan pemadatan nya,” ungkap Doni.kamis (20/3/2025)
Masih kata Doni, apalagi saat ini dalam mengahadapi hari Raya Idul Fitri yang tinggal hitungan hari,
“Saya selaku pengguna ruas jalan Picung Munjul sangat menyayangkan, dengan lemahnya, pengawasan dari Dinas PUPR dan Bina marga, saat proses pekerjaan nya dikarenakan masih ada jalan yang amblas,” ucapnya.
Ironisnya baru selesai di bangun beberapa bulan lalu di Tahun 2024, Namun sayangnya kondisi jalan masih ada yang seperti ini dan lambatnya penanganan pemeliharaan oleh pihak Dinas terkait,
“Saya selaku pengguna jalan berharap dinas terkait segera memperbaiki atau kontraktor yang mengerjakan proyek jalan ini agar segera memperhatikan ketpangan jalan tersebut,” tandas Doni.
Dengan kejadian ini, kata Doni, sangat membahayakan pengguna jalan, sebab nyawa sebagai taruhannya.
“Sebagaimana kami ketahui bahwa pembangunan penanganan longsor ruas jl picung-munjul yang dibangun oleh PUPR provinsi Banten dan PT adikarya putra Cisadane selaku penyedia jasa, PT Esa Sakti Consultants,” cetus Doni.
Sebagai konsultan pengawas dengan nilai anggaran RP 15.507.902.00 gagalnya kontruksi penanganan longsor ruas jl picung-munjul disebabkan dari lemahnya pengawasan baik dari dinas maupun konsultan,adanya kongkalingkong Antara dinas dan pelaksana,pemadatan yang tidak berkualitas, betonisasi/pembesian tidak sesuai spek,pemeliharaan lambat terkesan mengulur waktu masa pemeliharaan. (Sanan)