SNU|Kabupaten Garut – Dalam menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Garut, Nurdin Yana, membuka secara resmi High Level Meeting (Pertemuan Tingkat Tinggi) dari Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang berlangsung di Ballroom Hotel Harmoni, Jalan Cipanas Baru, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Selasa (24/12/2024).
Dalam pertemuan tinggi tersebut, Nurdin, mengungkapkan bahwa momentum akhir tahun, seringkali diwarnai dengan peningkatan harga kebutuhan pokok bagi masyarakat, khususnya bahan pokok dan bahan strategis.

Menurut Nurdin, hal ini dapat memicu tekanan inflasi serta berpotensi mengganggu daya beli masyarakat.
“Oleh karena itu diperlukan langkah-langkah yang berkoordinasi dan strategis untuk senantiasa mengantisipasi dan menangani tantangan ini,” ucap Nurdin.
Selain itu, kata Nurdin, bahwa pemerintah daerah telah memiliki tanggung jawab penting dalam memastikan inflasi berada pada tingkat yang stabil.
Seperti yang diungkapkan oleh Nurdin, bahwa pemerintah daerah telah berkomitmen untuk melakukan upaya-upaya agar inflasi senantiasa stabil.
“Harapannya, dengan adanya forum ini kita semua dapat bersinergis sehingga pemerintah daerah, sektor swasta, dan masyarakat harus saling mendukung dalam stabilitas harga. Ketersediaan barang serta distribusi yang merata,” katanya.
Nurdin menambahkan, beberapa langkah strategis yang akan ditempuh oleh pemerintah daerah, salah satunya yaitu strategi stabilitas harga sehingga pemerintah daerah harus dapat memastikan kelancaran distribusi barang dan stabilitas harga.
Senada dengan Sekda Kabupaten Garut, Kepala Bagian Ekonomi Sekretariat Daerah Kabupaten Garut, Bambang Heri Susanto, mengungkapkan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) sering kali menjadi momen di mana tekanan inflasi meningkat. Ia menerangkan, bahwa saat ini Indeks Penjualan Riil (IPR) Kabupaten Garut berada di angka 1,2% atau berada di peringkat empat di Jawa Barat.
Melihat hal tersebut, Bambang memaparkan, bahwa pengendalian inflasi harus melibatkan semua pihak dengan memahami penyebab serta dampak dari kenaikan harga yang terjadi, lalu kemudian mencari solusi yang dapat diimplementasikan.
“Upaya pengendalian inflasi juga harus melibatkan pemahaman yang baik dari semua pihak mengenai penyebab dan dampak kenaikan harga yang akan menyebabkan inflasi serta solusi yang dapat diimplementasikan,” tandasnya. (***)