SNU|Kabupaten Garut – Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Garut, Margiyanto, mengungkapkan bahwa hingga saat ini baru sekitar 12.000 dari total 19.000-an pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Garut yang telah menggunakan sistem absensi online.
Sementara itu, dua dinas besar, yakni Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Pendidikan (Disdik), masih belum menerapkan sistem tersebut. Dalam wawancara yang dilakukan di ruang kerjanya pada Rabu (21/5/2025),
Margiyanto menjelaskan bahwa penerapan absensi online di Kabupaten Garut telah dimulai sejak tahun 2020 secara bertahap. Aplikasi absensi yang digunakan berbasis perangkat telepon genggam, dan hingga kini masih terus dikembangkan agar dapat menjangkau seluruh perangkat daerah, termasuk tenaga pendidikan dan tenaga kesehatan.
“Kami masih dalam tahap pengembangan, mudah-mudahan di tahun-tahun mendatang semua kebutuhan sudah bisa terakomodasi,” ujarnya.
Margiyanto juga mengakui bahwa sempat terjadi gangguan pada sistem absensi online akibat keterbatasan kapasitas server. Namun, menurutnya, gangguan tersebut telah berhasil diatasi.
“Betul, sempat terjadi tiga hari ke belakang. Tapi mulai hari ini sudah kembali normal, bahkan saat jam-jam padat seperti pukul 06.00 pagi dan pukul 16.00 sore sistem tetap berjalan lancar,” jelasnya.
Sebagai langkah antisipasi, Diskominfo Garut telah mulai memindahkan sebagian data ke Pusat Data Nasional guna mengurangi beban pada server lokal. Margiyanto memastikan pihaknya terus melakukan perbaikan, sejalan dengan arahan Bupati Garut.
“Pak Bupati juga rutin memantau sistem absensi karena ini berkaitan langsung dengan kinerja pegawai. Ke depan, pemantauan direncanakan dilakukan secara harian,” tutupnya. (Asep Santika)
