SNU|Bandung,- PT Kereta Api Indonesia (KAI) meluncurkan Rail Kids Daycare untuk para pegawai di KAIFetaria lantai dasar kantor pusat Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Bandung. Layanan fasilitas tersebut diharapkan dapat digunakan karyawan sehingga berdampak kepada produktivitas kerja, Sabtu(28/9/2024).
Peluncuran fasilitas Rail Kids Daycare dihadiri oleh sejumlah komisaris PT KAI diantaranya Komisaris Utama Said Aqil Siradj. Serta jajaran direksi yang dipimpin oleh Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo.
“Kita menambah fasilitas untuk pegawai Daycare dalam rangka employee well being (kesejahteraan pegawai),” ucap Didiek saat memberikan sambutan di kantor pusat PT KAI sekaligus bertepatan dengan HUT KAI yang ke 79.
Didiek mengatakan nilai-nilai apa saja yang dapat dinikmati pegawai dalam bekerja salah satunya yaitu fasilitas daycare untuk anak. Ia pun mewanti-wanti agar fasilitas yang sudah ada dirawat agar terus bermanfaat.
Selain itu, Didiek meminta agar terus dilakukan evaluasi terhadap keberadaan daycare tersebut. Ia meminta para guru yang bertugas di daycare menjaga kepercayaan para pegawai yang anaknya dititipkan selama bekerja. “Semoga bisa memberikan manfaat khususnya pegawai perempuan walau punya anak tetap bekerja,” kata dia.
Dengan jumlah pegawai di kantor pusat yang mencapai ribuan, Didiek mengatakan kebutuhan daycare akan bertambah. Oleh karena itu, aset yang dimiliki PT KAI dapat dioptimalkan untuk membuat fasilitas tersebut. “Ibu fokus bekerja, anak terawat dengan baik. Daycare memiliki nilai yang bermanfaat,” kata Didiek.
Direktur SDM dan umum PT KAI Rosma Handayani mengatakan terdapat sejumlah fasilitas daycare untuk anak para pegawai kereta api. Ia berharap fasilitas tersebut tidak hanya berdiri di kantor pusat akan tetapi dapat didirikan di daerah sehingga berdampak pada produktivitas. “Berharap tidak hanya di kantor pusat tapi di daerah,” kata dia.
Vice President Public Relations KAI Anne Purba memiliki kapasitas untuk 15 anak dengan rentang usia 3 bulan–3 tahun. KAI menggandeng Yayasan Wanita Kereta Api (YWKA) dalam mengelola pendidikan anak usia dini.
Kelebihan fasilitas tersebut, Anne mengatakan seperti jarak yang dekat dan mudah dijangkau oleh orang tua, program pengasuhan yang sesuai dengan usia tumbuh kembang anak, rasio tenaga pengasuh dan anak yang memenuhi standar, evaluasi rutin perkembangan dan kesehatan anak oleh dokter perusahaan serta ruang yang dilengkapi CCTV.
“Anak-anak juga mendapatkan makan siang dan kudapan bergizi serta fasilitas ini jauh lebih terjangkau karena disubsidi oleh perusahaan,” kata dia. Ia menyebut program tersebut bagian dari inisiatif Menteri BUMN Erick Thohir sebagai bagian dari komitmen menciptakan lingkungan kerja yang produktif. Sekaligus peduli terhadap kesejahteraan mental, sosial dan finansial karyawan.(Dije)