SNU//Kab. Bandung- Kapolsek Soreang Kompol Oeng H., mengaku dapat keluhan dari masyarakat Soreang terkait aksi para preman yang ada di wilayah hukum yang dipimpinnya.
Seiring dengan hal tersebut pihaknya gercep menggaruk aksi premanisme tersebut, Kemarin. Jum’at (25/7/25).
Mereka yang diantaranya adalah preman yang menjadi pa ogah dan penjual makanan atau minuman secara paksa kepada para sopir angkot.
“Aksi ini sesuai dengan perintah Kapolresta Bandung, bahwa di kabupaten Bandung tidak boleh ada aksi premanisme. Apalagi mereka yang kami garuk ini aksinya dekat dengan komplek pemerintahan kecamatan dan mapolsek Soreang. Makanya kami tidak ada kompromi dan kami garuk mereka,” terang Oeng. Sabtu (26/7/25)
Berdasarkan informasi di lapangan mereka yang digaruk itu digelandang ke Mapolsek Soreang. Satu persatu diperintahkan jalan dengan jongkok menuju Mapolsek.
Salah satu preman yang enggan disebutkan namanya mengaku jadi pa Ogah di lokasi yang digaruk polisi dekat kantor kecamatan Soreang dan Alun-alun Soreang.
“Saya gak tahu kalau akan digaruk polisi karena saya sudah hampir setahun markiran disini. Saya mengharapkan belas kasihan para pengguna kendaraan, terutama mobil,”akunya.
Dia mengatakan selama menjadi pa Ogah ngontrak bersama istrinya, di bilangan Sukamaju RW 03, desa Pamekaran. “Saya kapok deh jadi pa Ogah disini. Nanti saya mau mencari pekerjaan yang lebih berkah karena uang yang saya dapatkan buat menghidupi anak dan istri,”katanya. (Apih)