SNU//Cimahi — Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi mengingatkan masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit demam berdarah dengue (DBD), seiring kondisi cuaca yang tidak menentu. Tercatat 308 kasus DBD di Cimahi sejak Januari hingga Oktober 2025.
Menurut data Dinkes, jumlah kasus bulanan tercatat sebagai berikut:
Januari: 59 kasus
Februari: 35 kasus
Maret: 26 kasus
April: 37 kasus
Mei: 28 kasus
Juni: 44 kasus
Juli: 29 kasus
Agustus: 20 kasus
September: 22 kasus
Oktober: 9 kasus.
Meski kasus tahun ini cenderung menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya, Cimahi tetap termasuk wilayah endemik DBD.
Kepala Dinkes Kota Cimahi, Mulyati, menegaskan bahwa fluktuasi kasus DBD sangat dipengaruhi pola perilaku warga, kebersihan lingkungan, serta faktor iklim.

Cuaca yang sulit diprediksi, hujan deras disusul panas terik, menjadi lahan ideal perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti.
“Pola cuaca saat ini menciptakan kondisi ideal dan mempercepat siklus hidup nyamuk Aedes aegypti. Genangan air akibat hujan deras yang tidak langsung kering menjadi tempat berkembang biak ideal,” ujarnya, Jumat (5/12/2025).
Mulyati mengimbau masyarakat untuk konsisten melakukan Gerakan 3M Plus, yakni:
Menguras tempat penampungan air,
Menutup wadah air,
Mendaur ulang barang bekas,
serta tindakan tambahan seperti menggunakan kelambu, lotion antinyamuk, hingga fogging selektif.
Pemkot Cimahi, lanjutnya, telah meningkatkan langkah pencegahan melalui edukasi, fogging selektif, serta pemantauan jentik di wilayah rawan.
“DBD bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga ancaman akibat krisis iklim yang harus dihadapi bersama lintas sektor,” imbuhnya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Cimahi, Dwihadi Isnalini, turut mengingatkan masyarakat agar rutin melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

Dinkes Cimahi juga menyarankan warga menanam tanaman pengusir nyamuk seperti bunga lavender, daun sirih, dan daun mint.
“Kita anjurkan menanam tanaman yang bisa mengusir nyamuk. Contoh bunga lavender, daun siri, daun mint,” ucap Dwihadi.
Selain itu, warga juga dianjurkan memelihara ikan cupang, mujair, atau ikan mas di bak penampungan air yang sulit dikuras, karena ikan-ikan tersebut efektif memakan jentik Aedes aegypti.
“Ikan cupang atau ikan lainnya juga pemakan jentik, jadi bisa untuk pencegahan agar jentik tidak berkembang biak menjadi nyamuk penyebab DBD,” tambahnya. (Bagdja)















