Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
KesehatanRagam Daerah

Kasus DBD di Cimahi Capai 308, Dinkes Ingatkan Warga Waspada di Tengah Cuaca Tak Menentu

1295
×

Kasus DBD di Cimahi Capai 308, Dinkes Ingatkan Warga Waspada di Tengah Cuaca Tak Menentu

Sebarkan artikel ini
Kasus DBD di Cimahi Capai 308, Dinkes Ingatkan Warga Waspada di Tengah Cuaca Tak Menentu

SNU//Cimahi — Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi mengingatkan masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit demam berdarah dengue (DBD), seiring kondisi cuaca yang tidak menentu. Tercatat 308 kasus DBD di Cimahi sejak Januari hingga Oktober 2025.

Menurut data Dinkes, jumlah kasus bulanan tercatat sebagai berikut:

Example 300x600

Januari: 59 kasus

Februari: 35 kasus

Maret: 26 kasus

April: 37 kasus

Mei: 28 kasus

Juni: 44 kasus

Juli: 29 kasus

Agustus: 20 kasus

September: 22 kasus

Oktober: 9 kasus.

Meski kasus tahun ini cenderung menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya, Cimahi tetap termasuk wilayah endemik DBD.

Kepala Dinkes Kota Cimahi, Mulyati, menegaskan bahwa fluktuasi kasus DBD sangat dipengaruhi pola perilaku warga, kebersihan lingkungan, serta faktor iklim. 

Kepala Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Dr. Mulyati, S.Kep., Ners., M.Kes, menegaskan bahwa menjaga kesehatan dari DBD harus ciptakan lingkungan bersih

Cuaca yang sulit diprediksi, hujan deras disusul panas terik, menjadi lahan ideal perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti.

“Pola cuaca saat ini menciptakan kondisi ideal dan mempercepat siklus hidup nyamuk Aedes aegypti. Genangan air akibat hujan deras yang tidak langsung kering menjadi tempat berkembang biak ideal,” ujarnya, Jumat (5/12/2025).

Mulyati mengimbau masyarakat untuk konsisten melakukan Gerakan 3M Plus, yakni:

Menguras tempat penampungan air,

Menutup wadah air,

Mendaur ulang barang bekas,

serta tindakan tambahan seperti menggunakan kelambu, lotion antinyamuk, hingga fogging selektif.

Pemkot Cimahi, lanjutnya, telah meningkatkan langkah pencegahan melalui edukasi, fogging selektif, serta pemantauan jentik di wilayah rawan.

“DBD bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga ancaman akibat krisis iklim yang harus dihadapi bersama lintas sektor,” imbuhnya.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Cimahi, Dwihadi Isnalini, turut mengingatkan masyarakat agar rutin melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Moh. Dwihadi Isnalini

Dinkes Cimahi juga menyarankan warga menanam tanaman pengusir nyamuk seperti bunga lavender, daun sirih, dan daun mint.

“Kita anjurkan menanam tanaman yang bisa mengusir nyamuk. Contoh bunga lavender, daun siri, daun mint,” ucap Dwihadi.

Selain itu, warga juga dianjurkan memelihara ikan cupang, mujair, atau ikan mas di bak penampungan air yang sulit dikuras, karena ikan-ikan tersebut efektif memakan jentik Aedes aegypti.

“Ikan cupang atau ikan lainnya juga pemakan jentik, jadi bisa untuk pencegahan agar jentik tidak berkembang biak menjadi nyamuk penyebab DBD,” tambahnya. (Bagdja)

banner
Example 120x600