Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
PropagandaRagam Daerah

Kisah Haru, Tunanetra Warga Bandung Nikah di Tasikmalaya

1736
×

Kisah Haru, Tunanetra Warga Bandung Nikah di Tasikmalaya

Sebarkan artikel ini
Muhammad Solihin asal Ciamis, meminang Ema Solihat warga Indihiang di kawin massal Tunanetra, Selasa(31/12/2024). (Foto: Krist)
Example 468x60

SNU|Kota Tasikmalaya – Sebanyak lima pasangan tunanetra dari berbagai daerah di Jawa Barat melangsungkan pernikahan massal gratis di Gedung Aisyah di Jalan Ir H Juanda Bungursari, Kota Tasikmalaya, Selasa (31/12/2024)

Moment pernikahan penuh haru dan kebahagiaan bagi pasangan dan mereka datang dari berbagai daerah yakni Kabupaten Bandung, Kabupaten, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Banjar dan Kabupaten Pangandaran.

Example 300x600
Lima pasangan tunanetra nikah massal di Tasikmalaya, Selasa(31/12/2024). (Foto: Krist)

Kegiatan tersebut digagas oleh Temac Project, bekerja sama dengan berbagai komunitas disabilitas dan didukung Pemkot serta Pemkab Tasikmalaya. 

Hal tersebut diungkapkan Panitia pelaksana Kegiatan Irma Afianti kepada Wartawan, Selasa(31/12/2024).

Menurut dia, kegiatan nikah massal khusus tunanetra digelar kali pertama di kota Tasikmalaya dengan dilakukan ta’aruf dan sebagian pasangan lain bertemu di yayasan. 

Kata Irma, kami ingin menunjukkan bahwa kebahagiaan bisa dirasakan tanpa perlu menatap dan cinta tidak harus menatap fisik,” katanya.

Irma menambahkan, usia paling muda dalam pernikahan massal Tunanetra ini Ema (22) dan rata-rata usia diatas (40), “tambahnya.

“Saya berharap ini bukan sekali saja, karena kalau bukan kita peduli siapa lagi,” ucapnya

Salah satu pengantin, Edi (60) yang menikah dengan Engkar, berbagi kisahnya dikarunia tiga anak, namun di tahun 2022 istri pertamanya meninggal dunia karena sakit. Ia kembali menemukan cinta sejatinya melalui komunitas Pertuni (Persatuan Tunanetra Indonesia). 

“Saya berkenalan lewat ponsel dan sering bertemu dalam kegiatan komunitas dan dia seorang janda beranak dua dan berharap pernikahan ini menjadi langkah awal kehidupan baru yang mandiri. 

“Semoga pemerintah membantu modal usaha agar kami bisa mandiri dan tidak kembali ke jalan,” harapnya. 

Diketahui lima pasangan yang mengikuti pernikahan massal yang memiliki latar belakang unik yakni pasangan Ema Solihat warga Indihiang dengan Muhammad Solihin asal Ciamis, Kemudian Isos Hindun warga Ciamis dengan Ujang Yayan dari Cijulang Pangandaran, lalu pasangan Lani Oktalia dan Eko yang meski berasal dari Cilacap, tapi berdomisili di Ciamis dan warga Bandung yakni Oneng dan Asep. (***)

Example 120x600