SNU|Garut,- Sebuah acara syukuran pernikahan yang semula bertujuan menghadirkan hiburan dan jamuan bagi warga Garut berubah menjadi tragedi. Tiga orang meninggal dunia setelah berdesakan dalam antrean makanan gratis di area Alun-Alun Garut, Jumat siang.
Peristiwa memilukan ini menimbulkan duka mendalam sekaligus pertanyaan tentang koordinasi penyelenggaraan acara, terlebih setelah pernyataan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi terkesan berubah antara sebelum dan sesudah kejadian.
Dalam tayangan video YouTube milik Dedi yang sempat diunggah sebelum insiden, tampak ia berdiskusi dengan putranya, Maulana Akbar, mengenai rencana pesta rakyat yang mencakup makan gratis dan hiburan malam. Dedi sempat menyebut bahwa “warga boleh datang ke lapangan. Makan sepuasnya, nonton sepuasnya, tertawa sepuasnya.”
Namun seusai kejadian, Dedi menyatakan tidak mengetahui adanya acara makan gratis pada siang hari. Ia menjelaskan bahwa yang ia pahami hanyalah pentas seni pada Jumat malam.
“Saya tidak tahu bahwa ada acara syukuran bersama warga, kemudian warga diundang makan bersama,” kata Dedi dalam pernyataannya.
Saat kejadian berlangsung, Dedi mengaku tengah berada di Kota Bandung dan tidak mengetahui detail teknis acara, termasuk jumlah makanan yang disediakan.
Dedi kemudian angkat bicara soal perbincangannya dengan Maulana Akbar terkait rencana makan gratis di Garut. Hal itu dia sampaikan usai menghadiri rapat paripurna di Gedung DPRD Jawa Barat, Kota Bandung, Sabtu (19/7/2025).
“Acara yang kemarin itu di jadwal yang saya miliki dan di media sosial yang saya unggah itu seharusnya dilakukan malam hari. Berbarengan dengan acara kesenian, pagelaran seni dan dilakukan di lapangan,” ujar Dedi dalam keterangan yang diterima.
Meski demikian, ia menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga korban dan masyarakat Garut secara keseluruhan.
“Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya atas peristiwa tersebut,” ucapnya dengan penuh penyesalan.
Acara yang semula dimaksudkan sebagai bentuk syukur keluarga Dedi justru membuka ruang evaluasi besar bagi penyelenggaraan kegiatan publik yang melibatkan massa dalam jumlah besar.