SNU//Cimahi – Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Kota Cimahi, (KORMI) menggelar Pendidikan dan Latihan (Diklat) Management Organisasi, di Aula Kampus Asih Putra Jalan Cihanjuang nomor 199 Kota Cimahi, Sabtu (13/9/2025).
Hadir dalam acara tersebut terdiri dari, Wakil Walikota Cimahi, Adithia Yudistira, Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Ahmad Nuryana, Anggota DPRD Kota Cimahi, Warman Suryaman, dan Indriasari Sih Dewanti, Ketua KORMI Provinsi Jawa Barat, Ir. Denda Alamsyah, ST., Kabid P2P Dinas Kesehatan Kota Cimahi, dr. Mohammad Dwihadi Isnalini, Kabid Dinas Pendidikan Kota Cimahi, Ranto Kertowibowo.
Dalam Diklat tersebut, sebagai Narasumber Sumber utama adalah Alan Albana S.Kom, M.Pd dan Ketua KORMI Kota Cimahi H. Enang Sahri Lukmansyah S.Sos. MM, Wakil Ketua I Kalpen Sahiundaleng, Wakil II Nanang.
Wakil Walikota Cimahi Adithia Yudistira, sangat mengapresiasi digelarnya Diklat manajemen organisasi pengurus KORMI yang setinggi-tingginya,

“Kalau dari konteks saya, berpengaruh terhadap keberhasilan melalui IKU, OKK, sangat dibantu sekali dengan adanya aktivitas KORMI,” terang Adithia.
Jadi bila Kota Cimahi ingin menuju Kota yang sehat, menurut Adithia bukan hanya sehat saja,
“Jadi harus sehat dan berbudaya, kalau sehat dan berbudaya, adanya di KORMI, karena di KORMI dalam bidang olahraga kemasyarakatannya itu sangat lengkap,” jelasnya.
Di KORMI seperti olahraga tradisional, main layang-layang, terompah, tarik tambang semua yang digalakan dalam KORMI.
“Kemudian yang menjadi perhatian di tahun depan ada Porprov, yang bagaimana suport dari pemerintah kota, untuk KORMI kota Cimahi dalam menghadapi Porprov,” tandas Adithia.
Adithia mengharapkan kepada KORMI, bahwa orientasinya jangan hanya dalam juara lomba saja,
“Tadi lebih kepada aktivitas dari seluruh warga kota Cimahi, jangan malas untuk bergerak, (mager),” hapat Adithia.
Begitupula Adithia saat disinggung terkait dana bantuan untuk KORMI dari pemerintah yang kurang maksimal, menjelaskan bahwa tahun depan akan ada peningkatan.
“Dana dana KORMI, yaitu dana hibah, insya Alloh, tahun 2026 rencananya akan dialokasikan sebesar Rp 1 Milyar, ya ada kenaikan dari tahun sebelumnya, dan mudah-mudahan di tahun depan naik lagi, terus sampai mencapai ideal,” ucap Adithia.
Sebab menurut Adithia, bila anggaran KORMI dianggarkan dari dana APBD, jumlahnya tetap tidak akan bertambah.
“Sebab kalau rumusnya APBD tetap sakitu-kitu we (segitu-gitu aja-Red) pola Cimahi seperti itu, dan nanti kita cari rumusan serta pola yang penting KORMI dapat terus beraktivitas, secara organisasi dan membernya juga pada aktif bergerak,” harap Adithia.
Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua KORMI Provinsi Jawa Barat, Denda Alamsyah, bahwa KORMI Jawa Barat juga masih kekurangan terkait masalah anggaran,

“Kalau berbicara masalah anggaran, KORMI Jawa Barat juga selalu nombok dalam berbagai kegiatan-kegiatan KORMI, dalam Pekan Olahraga Nasional, (Pornas) namun KORMI Alhamdulillah tertoreh sebagai juara Umum,” ungkap Denda.
Hal ini, menurut Denda, diharapkan kepada KORMI Cimahi, terkait kurangnya anggaran, jangan sampai hal itu parah semangat,
“Karena anggaran dapat dicari, toh walaupun masih kekurangan, para inorga-inorga tetap berangkat dimanapun saat bertanding, yang penting semangat juang yang tinggi, sehingga anggaran dapat dikeluarkan dari hasil patungan semua pihak,” tegas Denda.

Begitupula yang diungkapkan oleh Ketua KORMI Kota Cimahi, H Enang Sahri Lukmansyah, bahwa digelarnya Diklat tersebut, tujuannya adalah untuk, menciptakan kepengurusan organisasi yang profesional.
“Jadi KORMI ini selalu membuat program setiap tahunnya, yaitu salah satunya tentang manajemen organisasi dan keuangan,” ujar Enang.
Jadi tujuannya menurut Enang, agar para pengurus dapat memahami cara-cara berorganisasi.
“Tujuannya mereka memahami cara-cara berorganisasi yang baik dan benar, dan kita punya tujuan, yaitu masyarakat Cimahi, 60 persen harus sehat dan bugar,” harap Enang.
Selanjutnya menurut Enang, salah satu tujuan masyarakat Cimahi dapat sehat dan bugar itu dengan cara olahraga,
“Salah satu sehat dan bugarnta untuk masyarakat Kota Cimahi adalah olahraga, dan salah satu komunitasnya itu ada di KORMI, dan untuk mencapai target yang diharapkan, maka kita harus benahi dulu organisasi kita,” jelas Dia.
Karena menurut Enang, pada saat suatu organisasi itu benar dan baik, maka akan berlanjut.
“Karena organisasi itu pada intinya adalah marketing, seperti sebuah rumah dibikin jadi market, dan dapat bertumbuh terus menerus, itu adalah bagian yang harus kita terapkan,” ungkapnya.
Enang juga menambahkan, bahwa tidak ada yang namanya Inorga sebagai Induk Organisasi Olahraga Cimahi, bersifat nepotisme.
“Yang ketuanya Bapaknya, Sekretaris anaknya, bendahara istrinya, hal itu tidak diperbolehkan dalam KORMI, karena organisasi itu harus tetap dinamis dan sehat,” ujar Enang.
Jadi lanjut Enang, dengan adanya Diklat manajemen organisasi tersebut, akan mempengaruhi positif bagi seluruh Inorga KORMI di Kota Cimahi,
“Kalau di kami bukan prestasi yang ditujunya, tetapi banyaknya orang yang bergerak, maka dari itu kami akan coba dari kawan-kawan ini untuk memanage, dari kelurahan-kelurahan sampai ke RW-RW, yang ada di Cimahi sebanyak 312 RW orang-orangnya masuk untuk ikut berolahraga,” tutup Enang. (Bagdja)