SNU//Kora Cimahi- Pemerintah Kota Cimahi secara resmi menerima kunjungan delegasi penting dari Nutrition International (NI) dan Kedutaan Besar Kanada (Global Affairs Canada) di Ballroom Mal Pelayanan Publik (MPP) Cimahi pada Selasa, (30/9/2025).
Kunjungan ini berfokus pada penguatan kerja sama strategis dalam program peningkatan status gizi dan kesehatan, terutama melalui intervensi yang terintegrasi dan berkelanjutan untuk kelompok rentan: remaja putri, ibu hamil, dan balita.
Tujuan dari kehadiran NI dan perwakilan Pemerintah Kanada ini menegaskan, komitmen internasional untuk mendukung upaya Kota Cimahi dalam mengatasi masalah gizi ganda, yaitu anemia dan stunting.
Nutrition International secara spesifik menyoroti pentingnya pendekatan holistik yang mencakup:
Remaja Putri: Memastikan remaja putri sehat dan bebas anemia, mengingat mereka adalah calon ibu yang menentukan kesehatan generasi berikutnya.
Ibu Hamil: Perbaikan gizi untuk ibu hamil guna mencegah Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) dan komplikasi kehamilan.
Balita: Pemenuhan asupan gizi seimbang dalam periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) untuk mencegah stunting.
Wakil Wali Kota Cimahi, Adhitia Yudisthira, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi mendalam atas dukungan nyata yang telah diberikan Kanada melalui NI.
Bantuan selama ini, terutama suplai Tablet Tambah Darah (TTD) dan berbagai inisiatif kesehatan lainnya, dinilai telah membawa kemajuan signifikan dalam memperluas jangkauan dan meningkatkan kualitas intervensi gizi di tingkat akar rumput.
”Dukungan Kanada melalui NGO Nutrition International ini menjadi kunci, khususnya dalam upaya pencegahan dan penanggulangan anemia serta penurunan angka stunting. Sejujurnya, kami berharap ke depan support ini bisa jauh lebih besar lagi, tidak hanya di bidang kesehatan gizi tetapi juga aspek lain yang bisa meningkatkan kualitas hidup warga Cimahi,” ujar Adhitia Yudisthira, Rabu (1/10/2025).
Adithia juga menekankan pentingnya keberlanjutan dan perluasan program.Cimahi sebagai Role Model Program Gizi Remaja.
Program intervensi gizi di Cimahi mendapat sorotan khusus dari pihak Nutrition International. Herrio Hattu, Country Director Nutrition International Indonesia, menjelaskan bahwa Cimahi memiliki sejarah penting dalam pengembangan program penanggulangan anemia pada remaja putri.
”Jika berbicara tentang anemia, fokus utama kami adalah intervensi untuk penurunan anemia pada remaja putri. Program ini merupakan program nasional yang terus berjalan, dan Cimahi menorehkan sejarah penting karena program ini sudah berjalan sejak tahun 2015 melalui dukungan universitas dan pendanaan dari Pemerintah Kanada,” jelas Herrio Hattu.
Hal ini menunjukkan bahwa Kota Cimahi telah menjadi salah satu daerah perintis dalam melaksanakan intervensi pemberian suplementasi zat besi dan asam folat mingguan (WIFAS) kepada remaja putri, yang kini menjadi kebijakan nasional, dan program ini telah teruji berjalan efektif selama satu dekade di Cimahi.
Dalam pertemuan tersebut, ditekankan pula komitmen untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor agar program gizi dapat berjalan efektif dan memberikan dampak nyata. Sinergi ini melibatkan:
Dinas Kesehatan: Sebagai pelaksana teknis program suplementasi dan skrining gizi.
Dinas Pendidikan: Sebagai platform utama penyaluran TTD dan edukasi gizi bagi remaja putri di sekolah.
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A): Untuk memperkuat advokasi dan pemberdayaan perempuan serta keluarga terkait praktik gizi yang baik.
Organisasi Masyarakat (Ormas): Sebagai penggerak perubahan perilaku di tingkat komunitas.
Pemerintah Kota Cimahi menegaskan terkait keterbukaannya terhadap masukan, inovasi, dan bentuk dukungan lanjutan dari pihak internasional, baik berupa pendanaan, bantuan teknis, maupun transfer pengetahuan, demi mencapai tujuan bersama membangun masyarakat Cimahi yang sehat, cerdas, dan berdaya saing. Kolaborasi ini diharapkan dapat memperluas jangkauan penerima manfaat, terutama untuk menekan prevalensi anemia dan stunting secara lebih masif di masa mendatang. (Bagdja)
