SNU|Bandung,– Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKes) Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Bandung melakukan kegiatan benchmarking ke Fakultas Ilmu Keperawatan dan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) sebagai upaya memperkuat arah pengembangan akademik dan mematangkan rencana pendirian program studi baru di lingkungan FIKes UNISA Bandung.
Tim benchmarking dipimpin oleh Dekan FIKes Universitas ‘Aisyiyah Bandung, Dr. Ami Kamila, S.ST., M.Kes., didampingi oleh Wakil Dekan I, Anggriyana Tri Widianti, S.Kep., Ners., M.Kep., Sp.Kep., MB, serta Ketua Tim Benchmarking, Dr. Angga Wilandika, M.Kep., CBHN.
Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari, pada 16–17 Oktober 2025, dengan tujuan memperoleh referensi strategis dalam pengembangan dan pengajuan program studi baru, baik di tingkat sarjana maupun magister.
Kegiatan benchmarking yang dilaksanakan di Fakultas Ilmu Keperawatan dan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta berlangsung produktif dengan fokus pada penguatan tata kelola akademik, pengembangan kurikulum berbasis kompetensi, serta peluang kolaborasi catur dharma perguruan tinggi.
Ketua Tim Benchmarking FIKes UNISA Bandung, Dr. Angga Wilandika, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi sarana penting untuk memperluas perspektif dan memperkuat arah pengembangan program studi baru di lingkungan FIKes.
“Melalui kegiatan ini kami memperoleh banyak pembelajaran strategis, mulai dari tata kelola akademik hingga praktik baik pengembangan mutu pendidikan tinggi kesehatan. Benchmarking ini juga membuka peluang kolaborasi riset dan pengabdian dengan perguruan tinggi mitra,” ujar Dr. Angga, Senin (27/10/2025).
Diakhir, Dr. Angga berharap sinergi antara Unisa Bandung dengan UMJ dapat terus berlanjut, baik dalam riset, pengembangan kurikulum, maupun pertukaran keahlian antar dosen.
Sementara itu, Dekan FIKes Universitas ‘Aisyiyah Bandung, Dr. Ami Kamila, menyampaikan bahwa kegiatan benchmarking ini menjadi bagian dari upaya sistematis fakultas dalam memastikan setiap rencana pendirian program studi memiliki dasar akademik, manajerial, dan regulatif yang kuat.
“Pendirian program studi baru tidak hanya memerlukan komitmen institusi, tetapi juga pemahaman yang mendalam terhadap kebutuhan masyarakat dan arah kebijakan nasional di bidang kesehatan. Melalui kegiatan ini, kami memperoleh banyak pelajaran berharga terkait tata kelola dan strategi penguatan mutu akademik,” ujarnya, Senin (27/10/2025)
Kegiatan diakhiri dengan penyerahan cendera mata dan sesi foto bersama sebagai simbol silaturahmi akademik antara Universitas ‘Aisyiyah Bandung dan Universitas Muhammadiyah Jakarta.
