SNU//Kabupaten Tangerang (Banten) – Pemerintah Kabupaten Tangerang memperingati Hari Jadi ke-393 melalui Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Tangerang yang berlangsung khidmat di Gedung DPRD Kabupaten Tangerang, Tigaraksa. pada Senin (13/10/2025). Kemarin.
Dalam Acara tersebut, yang digelar Rapat Paripurna dalam peringatan Hari Jadi Kabupaten Tangerang ke 393 yang sakral, turut dihadiri oleh mantan Wakil Presiden ke-13 Republik Indonesia Dr. (H.C.) K.H. Ma’ruf Amin, Bupati Tangerang Moch. Maesyal Rasyid, Wakil Bupati Intan Nurul Hikmah, Sekda kabupaten Tangerang H.Soma Atmaja dan Bupati Tangerang periode 2013–2023 Dr. Ahmed Zaki Iskandar.
Hadir pula dari Jamintel Kejaksaan Agung RI Prof. Dr. Reda Manthovani, S.H., LL.M., Kepala Arsip Nasional RI Dr. Mego Pinandito, serta Gubernur Banten Andra Soni, S.M.,M.A.P. yang diwakili oleh Asisten Daerah Bidang Kesejahteraan Masyarakat Dr. H. Komarudin, M.AP.
Sedangkan yang hadir dari unsur Forkopimda, tampak hadir Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Tangerang Dr. Afrillianna Purba, S.H., M.H., serta jajaran kepolisian mulai dari Kapolres Metro Tangerang Kota, Kapolres Kota Tangerang, hingga Kapolres Tangerang Selatan.
Menurut Ketua DPRD Kabupaten Tangerang Muhamad Amud, S.Sos. menegaskan bahwa momentum hari jadi ke-393 bukan hanya seremoni, tetapi bentuk penghormatan terhadap perjalanan sejarah panjang daerah serta ungkapan syukur atas capaian pembangunan.
“Rapat Paripurna DPRD ini merupakan amanat Perda Nomor 2 Tahun 2020 tentang Hari Jadi Kabupaten Tangerang. Ini momentum untuk bersyukur atas perjuangan para pendahulu dan bertekad melanjutkan pembangunan menuju masa depan yang lebih baik,” ujarnya.
Peringatan kali ini mengusung tema Bersyukur, Berkarya, dan Berdaya, yang mengandung pesan bahwa syukur melahirkan semangat pengabdian, karya menumbuhkan kemajuan, dan daya menciptakan kekuatan untuk menghadapi tantangan masa depan.
Begitupula dalam sambutannya, Bupati Tangerang Moch. Maesyal Rasyid mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus bersyukur dan menjaga semangat kebersamaan dalam membangun Kabupaten Tangerang yang maju, berdaya saing, dan sejahtera.
“Usia 393 tahun adalah bukti bahwa Kabupaten Tangerang terus tumbuh dengan nilai sejarah, budaya, dan semangat gotong royong. Mari kita rawat warisan ini dengan kerja nyata, inovasi, dan kolaborasi lintas sektor,” ujar Bupati yang akrab disapa Kang Rudi Maesyal itu.
Ia juga menegaskan bahwa keberhasilan pembangunan Kabupaten Tangerang tidak lepas dari sinergi antara pemerintah, DPRD, dunia usaha, dan masyarakat.
“Kami tidak bisa berjalan sendiri. Keberhasilan ini adalah hasil kerja kolektif seluruh elemen. Ke depan, kami akan terus memperkuat pelayanan publik, infrastruktur, serta ketahanan sosial dan ekonomi masyarakat,” tambahnya.
Deretan Prestasi Membanggakan Kabupaten Tangerang
Dalam rapat tersebut, DPRD menyampaikan apresiasi atas sejumlah capaian prestisius yang diraih Kabupaten Tangerang di bawah kepemimpinan Bupati Maesyal Rasyid. Antara lain:
Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK sebanyak 17 kali berturut-turut.
Kabupaten dengan Pelayanan Publik Terbaik di Provinsi Banten 2025.
Kabupaten Inspiratif Swasembada Pangan Intra Adiyasa 2025.
Juara Umum MTQ ke-22 Provinsi Banten Tahun 2025.
Top Pembinaan BUMD Tahun 2025 (WTO Awards).
Prestasi ini menjadi bukti nyata bahwa Kabupaten Tangerang tidak hanya unggul dalam tata kelola pemerintahan, tetapi juga berhasil dalam bidang keagamaan, sosial, dan ekonomi daerah.
Hal yang sama pula diungkapkan oleh Gubernur Banten yang diwakili Komarudin, bahwa Tangerang Jadi Barometer Kemajuan Provinsi
Komarudin, juga menegaskan posisi strategis Kabupaten Tangerang dalam pembangunan regional.
“Kabupaten Tangerang adalah barometer kemajuan Provinsi Banten. Sejak masa Kesultanan Banten hingga kini, Tangerang selalu menjadi benteng pertahanan dan benteng kemajuan,” ungkapnya.
Ia menambahkan, capaian yang diraih Kabupaten Tangerang patut dijadikan contoh bagi daerah lain dalam menerapkan tata kelola pemerintahan yang transparan dan berorientasi pelayanan publik.
Kabupaten Tangerang memiliki sejarah panjang sejak abad ke-16. Tigaraksa, pusat pemerintahan saat ini, dulunya merupakan perkampungan pertahanan yang didirikan oleh tiga tokoh utusan 1.Sultan Ageng Tirtayasa:
2.Tumenggung Aria Yudhanegara, 3.Aria Wangsakara, dan Aria Jaya Santika.
Nama Tigaraksa sendiri merupakan penghormatan terhadap tiga tiang atau tiga maulana tersebut, sebagai simbol dari kekuatan, persatuan, dan pengabdian yang menjadi landasan pembangunan Kabupaten Tangerang hingga kini. (Dia)
