Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
BeritaHeadlineOlah RagaPendidikanRagam Daerah

Menginspirasi Lewat Perisai Diri, Mahasiswa Keperawatan Unisa Bandung Raih Emas di KEJURPROV 2025

824
×

Menginspirasi Lewat Perisai Diri, Mahasiswa Keperawatan Unisa Bandung Raih Emas di KEJURPROV 2025

Sebarkan artikel ini
Fadlin Ilyasa, mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Bandung, kembali mengharumkan nama kampus dengan meraih medali emas dalam ajang Kejuaraan Provinsi (KEJURPROV) Perisai Diri Jawa Barat 2025 yang digelar pada Kamis (29/05/2025).
Example 468x60

SNU|Bandung,- Fadlin Ilyasa, mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Bandung, kembali mengharumkan nama kampus dengan meraih medali emas dalam ajang Kejuaraan Provinsi (KEJURPROV) Perisai Diri Jawa Barat 2025 yang digelar pada Kamis (29/05/2025).

Kecintaan Fadlin terhadap pencak silat bermula sejak ia duduk di bangku kelas VII SMP. Bergabung dengan perguruan Perisai Diri (PD) atas ajakan teman, ia bertahan hingga kini karena rasa cinta yang tumbuh seiring waktu.

Example 300x600

“PD adalah perguruan pertama saya, dan saya bertahan sampai sekarang,” ujar Fadlin saat diwawancarai, Selasa (03/06/2025).

Keikutsertaannya dalam KEJURPROV 2025 menjadi momen penting bagi Fadlin. Di samping sebagai kesempatan sebelum memasuki masa tugas akhir, kejuaraan ini juga menjadi tahap seleksi menuju Perisai Diri International Championship (PDIC), sebuah ajang bergengsi yang hanya digelar dua tahun sekali.

Persiapan intens dimulai sejak Maret 2025. Setelah lolos seleksi tingkat Kabupaten Bandung, Fadlin menjalani pemusatan latihan (training center) di Soreang selama tiga bulan penuh.

“Saya harus sering bolak-balik dari rumah di Ibun ke Soreang, atau dari kosan ke tempat TC. Perjalanan cukup melelahkan, memakan waktu, tenaga, dan biaya. Tapi yang paling berat adalah melawan rasa jenuh dan malas,” tuturnya.

Bagi Fadlin, kemenangan bukan hanya soal medali, tetapi juga kebersamaan dalam tim. “Kami menang sebagai tim. Semua saling mendukung—atlet, pelatih, hingga manajer. Alhamdulillah, Kab. Bandung meraih Juara Umum 1 kategori Prestasi Remaja dan Juara Umum 3 kategori Prestasi Dewasa. Saya bangga menjadi bagian dari tim ini” ucapnya.

Tak lupa, Fadlin menyampaikan rasa terima kasih kepada orang tua, pelatih, serta teman-teman sekelas seperti Salsabila, Bagja, dan Jatsiyah yang hadir langsung memberikan dukungan di tribun pertandingan.

Meski aktif sebagai atlet, Fadlin tetap memprioritaskan perkuliahan. “Pelatih sangat memahami jika ada benturan jadwal. Saya hanya ikut latihan saat tidak ada kelas. Sejak awal, ayah saya berpesan: boleh ikut kegiatan apapun asalkan kuliah tidak terganggu,” katanya.

Kini, selain sebagai atlet, Fadlin juga telah dipercaya menjadi pelatih ranting di perguruan Perisai Diri.

“Ilmu ini harus saya teruskan. Saya ingin membuka jalan bagi adik-adik untuk terus belajar dan berprestasi,” tambahnya.

Ke depan, ia ingin terus berkontribusi bagi dunia pencak silat, sekaligus menyelesaikan pendidikannya dengan baik agar bisa menjadi tenaga kesehatan yang profesional, disiplin, dan berkomitmen tinggi.

“Saya ingin menerapkan nilai-nilai kedisiplinan atlet ke dalam dunia medis,” ujar Fadlin.

Mengakhiri perbincangan, Fadlin menyampaikan pesan inspiratif bagi mahasiswa Unisa Bandung:     “Jangan ragu untuk meraih prestasi. Prestasi itu banyak bentuknya. Maksimalkan kemampuan kita, dan jangan lupa minta doa dari keluarga, terutama orang tua. Usaha tanpa doa tak akan lengkap” pungkasnya.

Example 120x600