SNU|Bandung,-Musyawarah Wilayah (Muswil) ke-6 Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Barat menjadi ajang konsolidasi strategis sekaligus penanda transformasi kepengurusan partai menuju 2026–2031. Hal ini disampaikan oleh H. Muhamad Sidkon Djampi, S.H., MM Anggota DPRD Jawa Barat dari Fraksi PKB yang juga anggota Komisi I, usai mengikuti rangkaian Muswil yang digelar di Hotel Trans Luxury, Bandung, Kamis(4/12/2025).
“Muswil ini adalah permusyawaratan tertinggi PKB di tingkat provinsi. Intinya, kami menilai pertanggungjawaban kepengurusan 2021–2026, menetapkan arah kepengurusan baru untuk 2026–2031, serta merumuskan program kerja lima tahun ke depan,” ujar Kang Sidkon.
Muswil kali ini tidak langsung menetapkan Ketua, Sekretaris, maupun formatur. Sebagai gantinya, forum hanya mengumumkan nama-nama kandidat Ketua Dewan Tanfidz dan struktur calon pengurus lainnya, baik dari unsur Tanfidz maupun Syuro.
“Ini baru pertama kali terjadi sejak saya mengikuti Muswil PKB. Semua calon pengurus wajib melampirkan surat fakta integritas, daftar riwayat hidup, KTP, dan KTA. Tidak bisa ujug-ujug jadi pengurus tanpa keanggotaan resmi,” tegas Kang Sidkon.
Beberapa nama yang diumumkan sebagai kandidat Ketua Dewan Tanfidz antara lain:
- H. Syaiful Huda (Anggota DPR RI)
- Neng Eem Marhamah (Anggota DPR RI)
- Tommy Kurniawan (Anggota DPR RI Dapil Cirebon)
Seluruh nama tersebut akan menjalani proses fit and proper test oleh DPP PKB sebelum ditetapkan secara resmi.
Sidang pleno Muswil dipimpin langsung oleh Wakil Ketua Umum DPP PKB, Dr. Dr. KH. Jazilul Fawaid, SQ, didampingi oleh H. Ahmad Fauzi dari jajaran Ketua DPP. Seluruh rapat komisi juga dipandu oleh pengurus pusat, dengan kehadiran penuh dari Ketua, Sekretaris, dan Bendahara DPC se-Jawa Barat, serta unsur Dewan Syuro.
“Ini Muswil paling istimewa, paling wah. Dilaksanakan di hotel bintang lima, dihadiri para kiai, dan seluruh peserta hadir lengkap. Ini menunjukkan soliditas PKB Jawa Barat,” ujar Kang Sidkon.
Kang Sidkon menilai mekanisme baru dalam Muswil ini mampu meminimalisir potensi konflik pasca forum. Ia juga optimistis bahwa kepengurusan mendatang akan lebih adaptif terhadap tuntutan zaman.
“Pengurus harus mampu bertransformasi mengikuti perkembangan nasional dan global. Saya yakin dengan komposisi yang lebih muda, PKB Jawa Barat bisa memperbaiki posisi dan berpeluang besar menjadi pemenang Pemilu 2029,” pungkasnya.
Adapun pelantikan kepengurusan DPW PKB se-Indonesia direncanakan berlangsung serentak pada awal 2026, dengan kemungkinan pelaksanaan hybrid—sebagian hadir langsung di Jakarta, sebagian lainnya mengikuti secara virtual.















