SNU//Tasikmalaya – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meresmikan layanan perizinan baru bernama Sistem Perizinan dan Registrasi Terintegrasi (SPRINT). Layanan ini menggantikan Sistem Informasi Jasa Keuangan Terintegrasi (SIJINGGA) sebagai bagian dari upaya mempercepat sekaligus mengefisienkan proses perizinan di industri jasa keuangan.
Peresmian dilakukan oleh Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK, Mirza Adityaswara, didampingi Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK, Ogi Prastomiyono, serta Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Modal Ventura, LKM, dan LJK Lainnya,
SPRINT akan berlaku efektif mulai 1 September 2025, mencakup layanan perizinan pada sektor Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP), serta Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, LKM, dan LJK Lainnya (PVML).
Dalam sambutannya, Mirza menegaskan bahwa perizinan merupakan salah satu mandat utama OJK dalam memberikan layanan kepada industri keuangan, ” ujarnya, Selasa(26/8/2025)
“Perizinan adalah salah satu tugas utama OJK. Dengan integrasi sistem ke dalam SPRINT, kami ingin memastikan layanan perizinan semakin efisien, cepat, dan berkualitas, namun tetap berada dalam koridor prudensial serta tata kelola yang baik,” kata Mirza.
Ia menambahkan, OJK berkomitmen menjalankan Service Level Agreement (SLA) dengan baik, sehingga layanan perizinan benar-benar bisa diberikan tepat waktu.
“SLA komitmen layanan yang wajib dipenuhi. Kami berusaha memastikan pelayanan perizinan diberikan tepat waktu, dan OJK selalu terbuka terhadap masukan dari industri untuk terus meningkatkan kualitas layanan,” tegasnya.
Peresmian SPRINT ini menjadi tonggak penting transformasi OJK dalam menghadirkan layanan perizinan satu pintu yang lebih sederhana, adaptif, dan modern.(Krist)
