SNU|Tasikmalaya – Petugas gabungan pengamanan yang menjadi peserta gladi resik kunjungan Presiden Joko Widodo ke Bendungan Leuwikeris di Kampung Ancol, Kecamatan Cineam Kabupaten Tasikmalaya mengalami keracunan massal, Rabu(28/8/2024).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, pihak panitia penyelenggara memesan nasi kuning dari salah satu perusahaan catering yang disediakan hampir 1000 bok Nasi untuk sarapan pagi para personil Gabungan di lokasi Bendungan Leuwikeris.

“Usai menyantap nasi kuning yang berisikan telur, orek tempe, perkedel, sambal, dan timun itu dimakan secara bersama-sama, sekitar pukul 10.00 WIB dan hampir 1,5 jam di lokasi personil dari BPBD, Damkar, Lalu TNI, Polisi dan Petugas Proyek berjatuhan dan muntah-muntah, ” Anggota BPBD Kabupaten Tasikmalaya Heri di Puskesmas Manonjaya, Rabu(28/8/2024)
“Saya langsung menolong untuk dilakukan pijitan awal dan diduga sebagai masuk angin. Namun, setelah beberapa waktu, gejala serupa juga dialami oleh peserta lainnya termasuk saya, ” Ucapnya.
Satu persatu hingga puluhan orang di lokasi berjatuhan termasuk TNI, Kepolisian, BPBD, Damkar dan Karyawan Proyek Leuwikeris, bahkan satu ambulan berusi 6 orang petugas dilarikan ke Puskesmas Manonjaya
Kepala Puskesmas Manonjaya, Hj. Mia Sofia, membenarkan adanya kejadian tersebut dan korban datang ke Puskesmas sekitar pukul 12.00 WIB siang mengalami fluktuasi dan yang tercatat ada sekitar 54 orang dan sisanya dirujuk ke rumah sakit Kota Tasikmalaya dan Ciamis.
“Yah mereka datang ke Puskesmas sekitar pukul 12.00 WIB dan adapula datang sekitar pukul 17.00 WIB, kami langsung melakukan pertolongan pertama sesuai dengan SOP dan mengambil sampel makanan untuk pemeriksaan lebih lanjut,” ujar Hj. Mia.
Diduga kuat, keracunan massal ini disebabkan oleh makanan yang dikonsumsi. Gejala yang dialami pasien pun cenderung seragam, yakni mual, muntah, dan pusing. Meskipun jumlah pasien melebihi kapasitas puskesmas, kami terus melakukan koordinasi dengan Muspika hingga berjalan dengan baik, sehingga penanganan dapat dilakukan secara optimal.
“Kami terus memantau kondisi pasien dan melakukan koordinasi dengan pimpinan terkait penanganan lebih lanjut. Sebagian pasien dirawat di sini, sementara yang kondisinya lebih serius dirujuk ke rumah sakit,” tambah Hj. Mia.
Sampel yang diambil meliputi sisa muntahan pasien, makanan yang masih utuh, dan sisa makanan yang belum terpakai.
Saat ini, kondisi para korban telah tertangani dan berangsur membaik. Dari 54 pasien yang dirawat di Puskesmas Manonjaya dan Sisanya dirujuk ke RSUD dr. Soekardjo, RS JK, RS Galunggung, RSUD Ciamis. ***