Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
BeritaRagam Daerah

Pembangunan Bronjong dan Pintu Air Lamajang Bawa Dampak Positif Bagi Psikis Warga

39
×

Pembangunan Bronjong dan Pintu Air Lamajang Bawa Dampak Positif Bagi Psikis Warga

Sebarkan artikel ini
Bronjong yang dipasang di sepanjang bantaran sungai terlihat tersusun rapih. Foto diambil Jumat (24/10/25) pagi.

SNU//Kabupaten Bandung –  Warga Kampung Lamajang, Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, kini merasa lega dan tenang setelah dibangunnya Pintu Air Lamajang beserta pemasangan bronjong di sekitar aliran sungai. 

Pembangunan tersebut membawa dampak positif, tidak hanya secara fisik dalam pengendalian banjir, tetapi juga secara psikis bagi warga yang selama ini hidup dalam kekhawatiran setiap kali turun hujan.

Example 300x600

Sebelumnya, wilayah Lamajang dikenal rawan genangan air setiap kali hujan deras mengguyur Kota Bandung dan sekitarnya. Namun kini, kondisi itu berubah drastis.

“Sekarang tidak ada lagi back water dari sungai ke kampung kami. Terima kasih kepada Bapak Tri Rahmanto dan Bapak Bupati Bandung, H.M. Dadang Supriatna, yang telah memperhatikan kami warga Lamajang melalui percepatan pembangunan pintu air,” ujar salah seorang warga Lamajang, Jumat (24/10/2025).

Selain pembangunan pintu air, warga juga mengapresiasi upaya rekan-rekan dari PRIMA yang membangun benteng pembatas sungai. Menurut warga, keberadaan bronjong dan dinding pengaman sungai sangat efektif mengurangi risiko banjir.

“Kalau dulu, hujan sedikit saja atau bahkan hujan di Kota Bandung, wilayah kami langsung kebanjiran. Sekarang sudah tidak lagi,” jelas seorang warga lainnya.

Warga pada saat masih membangun Bronjong disepanjang sungai di kampung Lamajang Kecamatan Dayeuhkolot

Irma, warga RW 17 Desa Citeureup, turut menuturkan bahwa setelah pemasangan bronjong, warga merasa jauh lebih tenang.

“Dulu kami selalu waswas kalau air sungai meluap, bahkan sering berjaga di pinggir sungai untuk memantau kondisi air. Sekarang sudah tidak khawatir lagi,” katanya.

Hal senada disampaikan Tatang, Ketua RW 17 Desa Citeureup. Ia mengucapkan terima kasih kepada para tokoh masyarakat, Kepala Desa Citeureup, serta Bupati Bandung, Kang DS, yang telah memperjuangkan pembangunan tersebut.

“Alhamdulillah, sekarang kami merasa tenang dan tidak waswas lagi meski air dari Kota Bandung cukup besar,” ungkap Tatang menutup pernyataannya. (Apih)


Example 300250
Example 120x600