Lingkungan HidupRagam Daerah

Pemkot Cimahi Kembali Jadi Lokasi Aksi Nyata Bersih Sampah 2025

6267
Irjen Pol Rizal Irawan dari KLH RI (kanan) terjun langsung berbaur dengan masyarakat Kota Cimahi ikut kerjabakti membersihkan sampah

Dorong Pengelolaan Sampah Berkelanjutan

SNU//Cimahi – Setelah sukses melaksanakan Aksi Nyata Bersih Sampah pada 17 Oktober 2025 lalu, Pemerintah Kota Cimahi kembali menjadi salah satu lokasi utama kegiatan Aksi Nyata Bersih Sampah 2025 yang diinisiasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Republik Indonesia (KLH/BPLH RI).

Kegiatan nasional ini berlangsung serentak pada 24–26 Oktober 2025 di 46 kabupaten/kota di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.

Untuk Kota Cimahi, puncak acara dilaksanakan di PT Ayoe Indotama Textile, diawali dengan apel bersama yang dipimpin oleh Deputi Gakkum KLH RI, Irjen Pol Rizal Irawan. pada Minggu (26/10/2025).

Acara turut dihadiri oleh perwakilan KLH/BPLH, unsur kewilayahan, perangkat daerah, dunia usaha, serta masyarakat umum.

Irjen Pol Rizal Irawan dari KLH RI (tengah) didampingi Sekda Kota Cimahi Maria Fitriana (kanan) dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Chanifah Listyarini saat dikonfirmasi wartawan

Usai apel, seluruh peserta melakukan aksi bersih-bersih di sekitar Jalan Joyodikromo, Cimahi.

Sementara itu, Irjen Pol Rizal Irawan dari KLH RI menegaskan bahwa Aksi Nyata Bersih Sampah bukan sekadar kegiatan seremonial, tetapi gerakan nasional bersama yang memerlukan peran semua pihak.

“Setiap orang per hari menghasilkan 0,4–0,5 kilogram sampah. Dengan jumlah penduduk Cimahi sekitar 500 ribu jiwa, berarti ada sekitar 250 ton sampah yang harus dikelola setiap hari. Ini bukan persoalan kecil,” ujarnya.

Ia menekankan pentingnya pengelolaan sampah dari rumah tangga, dimulai dengan memilah sampah organik dan anorganik agar proses daur ulang dan pemanfaatannya lebih efektif.

“Pengelolaan sampah itu dimulai dari rumah. Pilah dan pilih mana yang organik dan anorganik agar lebih mudah dimanfaatkan ke depannya,” tegas Rizal.

Sekretaris Daerah Kota Cimahi, Maria Fitriana, yang hadir dalam kegiatan tersebut menyampaikan bahwa Aksi Nyata Bersih Sampah menjadi momentum penting untuk memperkuat komitmen Pemkot Cimahi dalam pengelolaan sampah berkelanjutan.

“Membuang sampah langsung tanpa diolah tentu saja akan menjadi permasalahan di masa depan. Mohon dukungan seluruh masyarakat Cimahi. Kita sudah punya program Hari Organik dan Hari Anorganik, banyak bank sampah, dan kita harus terus memperluas kegiatan pengelolaan sampah,” tutur Maria.

Ia menegaskan bahwa pengelolaan sampah harus dilakukan sejak dari sumbernya, bukan hanya sebatas membuang. Selain itu, sinergi dengan dunia usaha disebut menjadi faktor kunci keberhasilan upaya pengurangan sampah di Cimahi.

Maria mencontohkan kerja sama Pemkot Cimahi melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dengan PT Ayoe Indotama Textile, perusahaan tekstil yang menjadi mitra strategis dalam pengelolaan sampah.

Perusahaan ini berperan aktif dalam pemanfaatan Refuse Derived Fuel (RDF), yakni bahan bakar alternatif hasil olahan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Santiong, sebagai pengganti batu bara dalam proses produksiny

“PT Ayoe Indotama Textile merupakan perusahaan yang peduli terhadap pengelolaan sampah. Mereka menerima RDF hasil olahan DLH Cimahi, dan ini merupakan langkah nyata penerapan ekonomi sirkular di sektor industri,” imbuh Maria.

Kolaborasi ini menjadi contoh nyata bagaimana sektor industri berkontribusi dalam mengurangi emisi karbon dan mendukung konsep Zero Waste, Zero Emission di Kota Cimahi.

Melalui kegiatan Aksi Nyata Bersih Sampah 2025, Pemerintah Kota Cimahi kembali menegaskan pentingnya peran aktif masyarakat dalam memilah dan mengelola sampah sejak dari sumbernya.

Deputi Gakkum KLH RI, Irjen Pol Rizal Irawan usai apel, seluruh peserta melakukan aksi bersih-bersih di sekitar Jalan Joyodikromo, Cimahi.

Langkah ini tak hanya sekadar memindahkan sampah ke TPA, tetapi juga menekankan pengolahan berkelanjutan seperti pembuatan kompos dan pakan maggot dari sampah organik, serta penyaluran sampah anorganik bernilai ekonomi ke bank sampah atau industri daur ulang.

Dengan kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dunia usaha, dan masyarakat, diharapkan tumbuh kesadaran kolektif untuk menjaga lingkungan dan memperkuat budaya 3R (Reduce, Reuse, Recycle) di Kota Cimahi.

Langkah ini juga mendukung upaya pengurangan beban TPA Sarimukti serta menjadikan Cimahi sebagai kota yang bersih, sehat, dan berdaya lingkungan. (Bagdja)

Exit mobile version