BeritaHeadlineInformatikaLingkungan HidupPendidikanRagam DaerahSosial

Penguatan Kelompok Tani melalui Diversifikasi Produk dan Wellness Tourism Guna Mewujudkan Ekonomi Hijau di Desa Lebakmuncang

726
Tim dosen Universitas ‘Aisyiyah Bandung (UNISA Bandung) yang menggelar Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) bertajuk “Penguatan Kelompok Tani melalui Diversifikasi Produk dan Wellness Tourism Guna Mewujudkan Ekonomi Hijau di Desa Lebakmuncang”, bertempat di Desa Wisata Lebakmuncang, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung.

SNU|Kabupaten Bandung,- Upaya mewujudkan ekonomi hijau berbasis potensi lokal terus dilakukan melalui pemberdayaan masyarakat desa. Salah satunya diwujudkan oleh tim dosen Universitas ‘Aisyiyah Bandung (UNISA Bandung) yang menggelar Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) bertajuk “Penguatan Kelompok Tani melalui Diversifikasi Produk dan Wellness Tourism Guna Mewujudkan Ekonomi Hijau di Desa Lebakmuncang”, bertempat di Desa Wisata Lebakmuncang, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, Sabtu(4/10/2025).

Program ini berlangsung selama delapan bulan melalui Hibah Program Pengabdian Kepada Masyarakat 2025 yang diberikan oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek). Kegiatan dipimpin oleh Nina Gartika, S.Kp., M.Kep., salah satu pemenang Hibah Pendanaan Program PKM 2025 dari Program Studi Keperawatan UNISA Bandung. Tim pelaksana juga melibatkan dosen lintas disiplin, yaitu Untung Novianto, S.Par., MM, Minhajuddin, S.Ip., M.Sos, dan Anggota Mahasiswa Najma Sakhiyya Alia Arsy, Selly Pridia Wahyuni, dan Sari Setiawati.

Fokus kegiatan adalah pemberdayaan Kelompok Tani Ligar Tani di Desa Wisata Lebakmuncang yang selama ini menghadapi tantangan fluktuasi harga tomat, bahkan sering kali menjual hasil panen dengan harga sangat rendah. Melalui pendekatan Participatory Action Research (PAR), tim UNISA Bandung membekali masyarakat dengan pelatihan manajemen usaha, pengolahan sambal tomat, pembuatan selai tomat segar, strategi manajemen pemasaran, hingga pengembangan website sebagai media promosi digital.

Ketua pelaksana, Nina Gartika, S.Kp., M.Kep., menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan agar petani tidak hanya bergantung pada penjualan produk mentah, tetapi mampu mengolah hasil panen menjadi produk bernilaitinggi.

“Dengan adanya diversifikasi produk, tomat yang sebelumnya hanya dijual murah kini bisa menjadi sambal dan selai dengan harga jual Rp 15.000–20.000 per unit. Hal ini tidak hanya meningkatkan pendapatan petani, tetapi juga mengurangi pemborosan hasil panen,” ungkapnya.

Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam keterampilan masyarakat. Evaluasi pre-test dan post-test mencatat rata-rata peningkatan kemampuan sebesar 70% pada aspek produksi, manajemen, pemasaran, dan literasi digital. Salah satu pencapaian penting adalah lahirnya brand lokal “Tomat Sehat Lebakmuncang” serta peluncuran website resmi kelompok tani yang kini digunakan sebagai katalog produk dan media promosi daring.

Antusiasme masyarakat sangat terlihat sepanjang kegiatan. Para petani, ibu rumah tangga, dan pemuda desa aktif terlibat dalam setiap pelatihan. Bahkan, keterlibatan generasi muda di bidang pemasaran digital menjadi modal penting dalam memperkuat branding desa wisata.

Di akhir kegiatan, tim PKM UNISA Bandung berharap Desa Wisata Lebakmuncang dapat menjadi model desa pertanian sehat yang terintegrasi dengan wellness tourism. Produk olahan tomat bukan hanya bernilai ekonomi, tetapi juga berpotensi menjadi bagian dari paket wisata edukasi dan kesehatan.

“Program ini adalah bagian dari upaya mendorong inovasi desa berbasis potensi lokal, sejalan dengan visi penguatan ekonomi hijau dan kemandirian masyarakat. Kami percaya, kolaborasi antara akademisi, masyarakat, dan pemerintah akan memperkuat daya saing desa wisata di era ekonomi berkelanjutan,” pungkas Nina Gartika.

Exit mobile version