SNU//New York — Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dalam pidatonya di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat, pada Selasa (23/9/2025).
Dirinya mengungkapkan, bahwa anak-anak seluruh bangsa tengah menyaksikan berlangsungnya tragedi di dunia saat ini dan ia mengajak semua pihak menjadikan dunia lebih baik.
“Anak-anak kita sedang menyaksikan. Mereka belajar soal kepemimpinan bukan dari buku teks, melainkan dari pilihan-pilihan kita. Hari ini, tragedi yang mengerikan di Gaza terjadi di depan mata kita. Mereka yang tak berdosa menangis meminta pertolongan, keselamatan. Siapa yang akan menyelamatkan mereka? Siapa yang akan menyelamatkan orang tua, perempuan, anak-anak? Jutaan menghadapi bahaya, trauma, dan kelaparan. Apakah kita bisa tetap diam?,” cetus Prabowo.
Lebih lanjut, Prabowo menekankan bencana kemanusiaan di Gaza harus segera dihentikan dengan membangun kekuatan bersama – sama melalui forum multilateral untuk menjadikan dunia lebih baik.

“Kita harus bertindak sekarang. Kita harus memperjuangkan tatanan multilateral di mana perdamaian, kemakmuran, dan kemajuan bukan hak istimewa segelintir, melainkan hak semua. Dengan PBB yang kuat, kita bisa membangun dunia di mana yang lemah tidak menderita karena kelemahannya, tetapi hidup dengan keadilan yang layak mereka terima,” sambungnya.
Dalam kesempatan yang sama, Prabowo kembali menegaskan bencana kemanusiaan di Gaza harus segera diakhiri. Ia juga mengajak dunia untuk mewujudkan hal ini bersama.
“Mari kita teruskan perjalanan besar kemanusiaan — cita-cita tanpa pamrih yang melahirkan PBB. Mari kita gunakan ilmu pengetahuan untuk membangkitkan, bukan menghancurkan. Mari negara-negara yang sedang bangkit membantu yang lain untuk bangkit,” tegasnya.
“Saya yakin para pemimpin peradaban besar dunia — Barat, Timur, Utara, Selatan, Amerika, Eropa, India, Tiongkok, dunia Islam — akan bangkit menjalankan peran historis mereka. Kami berharap para pemimpin dunia akan menunjukkan kenegarawanan, kebijaksanaan, kerendahan hati, dan menahan diri, mengatasi kebencian dan kecurigaan,” tambahnya. (Jon-Asan)