SNU//Kota Cimahi – Beras Sejahtera Daerah (Rastrada) mulai disaluran kembali oleh Pemerintah Kota Cimahi, untuk masyarakat yang tidak mampu. Hal ini tujuannya sebagai upaya memperkuat perlindungan sosial.
Dalam tahap ketiga atau Termin III, penyaluran ini dilaksanakan di Aula Kelurahan Utama, Kecamatan Cimahi Selatan, dan dihadiri langsung oleh Wali Kota Cimahi Ngatiyana, bersama jajaran pejabat terkait. Kamis (11/09/25),
Ngatiyana juga secara simbolis menyerahkan beras premium kepada Keluarga Penerima Manfaat, (KPM).
Setiap keluarga mendapatkan sebanyak 30 kilogram untuk jatah tiga bulan, yakni Juli, Agustus, dan September.
Secara keseluruhan, program ini menyasar ke 2.250 KPM, di 15 kelurahan se-Kota Cimahi.
Ternyata KPM tersebut jumlahnya meningkat dari 1.500 keluarga pada tahun 2024, saat ini menjadi 2.250 KPM.
Pemkot Cimahi juga sudah mempunyai target dalam penyaluran Rastra tersebut berlangsung dalam empat termin sepanjang tahun 2025, dan Pemkot juga bekerja sama dengan Perum Bulog Cabang Bandung dan perangkat daerah terkait.
“Dengan adanya bantuan Rastrada ini, kebutuhan dasar pangan pokok beras bagi masyarakat tidak mampu dapat terpenuhi sehingga dapat meringankan beban pengeluaran mereka,” kata Ngatiyana.
Karena program Rastrada yang digulirkan oleh Pemkot Cimahi, dimulai sejak 2018, untuk menjangkau keluarga miskin yang tidak terakomodir dalam Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) atau Program Sembako dari pemerintah pusat.
Melalui APBD, pemerintah kota berkomitmen menjaga keberlanjutan program ini agar beban pengeluaran keluarga penerima dapat berkurang. Penyaluran bantuan ini dilakukan dengan pemberian yang dilakukan secara langsung kepada KPM yang telah diverifikasi berdasarkan kriteria sosial ekonomi yang ditetapkan.
Pemkot Cimahi juga, selain menyalurkan restrada, Pemkot juga menggelar pasar murah di setiap kecamatan hingga tingkat kelurahan.
Hingga September ini, sedikitnya 12 ton beras telah digelontorkan melalui program pasar murah untuk menekan dampak kenaikan harga di pasaran.
“Harga beras memang mengalami kenaikan sekitar seribu rupiah per kilogram. Karena itu, kami terus berupaya menghadirkan solusi agar masyarakat tetap terbantu,” ucap Ngatiyana.
Diakui oleh Ngatiyana, pihaknya juga tidak hanya fokus pada pangan saja, bahkan saat ini Pemkot Cimahi juga telah menyiapkan program pendidikan gratis bagi masyarakat kurang mampu.
Karena Pemerintah kerjasama dengan Politeknik TEDC, sebanyak 106 mahasiswa dari KPM yang berkesempatan melanjutkan pendidikan ke jenjang D3 atau D4 tanpa biaya, (gratis).
Program ini dirancang agar setelah lulus, mereka dapat langsung disalurkan ke dunia kerja.
“Ini bukti pemerintah hadir di tengah masyarakat, tidak hanya dalam bentuk bantuan beras, tetapi juga memberikan akses pendidikan agar generasi muda dari keluarga kurang mampu bisa tetap berkuliah,” tandasnya.
Ia juga menegaskan akan terus menjaga transparansi dan akuntabilitas dalam penyaluran bantuan.
Agar tidak salah sasaran, menurut Ngatiyana terkait masalah Rastrada bagi masyarakat yang tidak mampu bila ingin mendapatkannya melalui proses verifikasi dan validasi penerima manfaat dilakukan secara ketat,
“Dengan prioritas diberikan kepada masyarakat miskin, penyandang disabilitas, dan lanjut usia,” tegas Ngatiyana.
Melalui Rastrada, pasar murah, dan program pendidikan gratis, Pemerintah Kota Cimahi berharap beban masyarakat dapat berkurang, sekaligus menjadi langkah nyata menurunkan angka kemiskinan secara bertahap. (Bagdja).